Mohon tunggu...
aldis
aldis Mohon Tunggu... Insinyur - Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise, Transformasi Digital, Travelling,

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memperluas Perspektif: Tantangan dan Dinamika Perluasan Ego

9 Februari 2024   15:52 Diperbarui: 9 Februari 2024   16:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, perubahan juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Perubahan yang sejati tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi membutuhkan waktu, upaya, dan kesabaran untuk mengembangkan pola pikir, sikap, dan perilaku baru yang lebih sejalan dengan nilai-nilai yang diinginkan.

Jarak Antara Idealisme dan Pragmatisme

Seringkali dalam perjalanan perubahan, kita dihadapkan pada pertarungan antara idealisme dan pragmatisme. Idealisme mendorong kita untuk mengejar cita-cita dan nilai-nilai yang tinggi,  pragmatisme mengajarkan kita untuk memperhitungkan realitas dan keterbatasan yang ada. Tantangan terbesar seringkali adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara kedua pendekatan ini.

Idealisme tanpa disertai dengan pragmatisme dapat membuat kita terjebak dalam mimpi-mimpi yang tidak realistis dan tidak dapat diwujudkan. Di sisi lain, pragmatisme tanpa disertai dengan idealisme dapat membuat kita kehilangan arah dan tujuan yang jelas dalam hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan kedua pendekatan ini dalam perjalanan perubahan kita, dengan mempertahankan visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai, sambil tetap realistis tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya.

Pentingnya Dukungan dan Kolaborasi

Terakhir, tidak dapat diabaikan bahwa proses perubahan pribadi seringkali memerlukan dukungan dan kolaborasi dari orang lain. Melibatkan teman, keluarga, atau komunitas dalam perjalanan perubahan dapat memberikan dukungan emosional, motivasi, dan akuntabilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita. Selain itu, bekerja sama dengan orang lain juga dapat membuka pintu untuk pembelajaran dan pertumbuhan yang lebih luas melalui pertukaran ide, pengalaman, dan dukungan yang saling menguntungkan.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, konsep ibda' bi nafsik atau "mulailah dari dirimu sendiri" merupakan prinsip yang kuat dan relevan dalam upaya perubahan pribadi. Namun, untuk memahami sepenuhnya dinamika dan tantangan yang terlibat dalam proses perubahan, kita perlu memperluas perspektif kita untuk melihat konteks yang lebih luas di mana perubahan terjadi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, menavigasi antara idealisme dan pragmatisme, serta mengakui pentingnya dukungan dan kolaborasi, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam perjalanan perubahan kita.

Bacaan terkait : 

  • Tolle, Eckhart. The Power of Now. New World Library, 1999.

  • Frankl, Viktor E. Man's Search for Meaning. Beacon Press, 2006.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun