Mohon tunggu...
Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Di Salah Satu Kampus

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Resolusi PBB 181 Adil untuk Palestina?

11 Juni 2024   09:53 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Keterlibatan dan Persetujuan Semua Pihak. Salah satu alasan utama mengapa Resolusi PBB 181 gagal adalah karena tidak mendapat persetujuan dari semua pihak yang terlibat, terutama penduduk Arab Palestina. Keterlibatan dan persetujuan semua pihak yang terlibat dalam konflik adalah kunci untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan.

2. Perlunya Solusi yang Adil dan Seimbang. Ketidakpuasan terhadap pembagian wilayah yang dianggap tidak adil menjadi sumber utama konflik lanjutan. Solusi yang adil dan seimbang, yang memperhitungkan hak dan kepentingan semua pihak, diperlukan untuk mencegah ketidakpuasan dan ketegangan.

3. Dampak dari Dukungan Internasional. Dukungan internasional sangat penting dalam menyelesaikan konflik, namun harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang konteks lokal dan sejarah. Resolusi yang hanya berdasarkan dukungan internasional tanpa mempertimbangkan realitas di lapangan cenderung tidak efektif.

4. Pentingnya Implementasi yang Efektif. Meskipun Resolusi PBB 181 menawarkan solusi, tapi tidak implementatif, sehingga tidak efektif dan menambah buruk situasi. Implementasi yang efektif membutuhkan mekanisme yang jelas, dukungan dari pihak-pihak yang terlibat, dan penegakan yang konsisten.

5. Pengaruh Konteks Global. Peristiwa global seperti Perang Dunia II dan Holocaust mempengaruhi keputusan internasional terhadap Mandat Palestina. Konteks global dan tekanan internasional sering kali mempengaruhi keputusan yang diambil oleh komunitas internasional.

Saat ini, konflik Israel-Palestina tetap menjadi salah satu isu paling kompleks di dunia. Upaya mencapai perdamaian masih terus berlangsung melalui berbagai negosiasi dan perjanjian. Namun, belajar dari pengalaman Resolusi PBB 181, beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:

1. Dialog dan Negosiasi. Semua pihak yang terlibat harus terus terlibat dalam dialog dan negosiasi yang konstruktif untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. 

2. Keadilan Sosial. Solusi apapun yang diambil harus berlandaskan pada prinsip keadilan sosial, mengakui hak-hak dan aspirasi semua pihak yang terlibat. 

3. Peran Komunitas Internasional. Komunitas internasional harus bertindak sebagai mediator yang netral, tidak memihak, dan lebih memahami konteks lokal serta sejarah. 

Apakah Resolusi PBB 181 adil untuk Palestina atau tidak tergantung pada perspektif dan narasi sejarah yang dianut. Bagi kaum Yahudi, ini adalah langkah penting menuju pembentukan negara Israel. Bagi banyak orang Arab Palestina, ini adalah awal dari eksodus besar-besaran dan hilangnya tanah air mereka.

Keadilan adalah konsep yang sering kali subjektif dan bergantung pada konteks historis, politik, dan sosial. Resolusi PBB 181, meskipun dimaksudkan untuk menjadi solusi damai, malah memperpanjang konflik yang hingga kini masih menjadi salah satu isu paling rumit dan sensitif di dunia. Upaya untuk mencapai perdamaian dan keadilan yang sejati masih membutuhkan dialog terus menerus dan pendekatan yang lebih inklusif dan memahami kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun