Namun, hal itu tidak berlaku bagi James Marcus Bach.  Lewat bukunya Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat, ia menceritakan tentang keputusannya meninggalkan sekolah, namun tetap bisa bekerja di Apple Computer, sebuah perusahaan raksasa di bidang teknologi. Di bab awal, ia menuliskan himbauan sebagai berikut :
Saya belajar, tapi saya tidak sekolah.
Sekolah hanya sementara. Pendidikan tidak. Jika kalian ingin berhasil dalam hidup : temukan sesuatu yag membuat kalian takjub dan pelajarilah. Jangan menunggu sampai seseorang mengajari kalian; semangat kalian yang berkobar-kobar akan menarik guru-guru untuk datang pada kalian. Jangan mencemaskan diploma atau gelar; berusahalah agar menjadi sangat baik sehingga tidak ada yang bisa menolak.
Ya, meski tidak sekolah, James tetap belajar. Ia menyebut kerja kerasnya dalam belajar itu dengan istilah belajar ala bajak laut. Layaknya bajak laut yang memiliki ambisi besar dan berbagai taktik, James berkelana ke berbagai macam ilmu yang ingin dikuasainya. Apapun yang ingin ia ketahui, maka ia akan belajar sekuat tenaga.
1. Orang Jujur Tidak Sekolah
Sebagai anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, aksesku terhadap pendidikan sangat terbatas. Aku sering mendapatkan perlakuan tidak adil hanya karena aku menunggak uang sekolah. Aku pun muak dengan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang penuh kecurangan. Aku merasa kecewa dengan sistem pendidikan yang tidak membosankan.
Di dasari alasan di atas --yang tertulis pada bagian prolog buku ini---Andri Rizki memutuskan untuk keluar dari SMA-nya. Kemarahannnya terhadap sekolah, terutama yang berhubungan dengan kecurangan UjianNnasional, membuatnya begitu marah. Sekolah yang seharusnya berperan sebagai penanam kejujuran yang kuat pada siswa-siswanya ternyata tak lebih dari lembaga yang justru menyuburkan sikap tidak jujur.
Andri Rizki pun kemudian belajar secara autodidak di rumah. Ia membuat kurikulum belajarnya sendiri, membuat ujiannya sendiri, sampai membuat rapor belajarnya sendiri.Â
Ia lalu mengambil ujian kesetaraan dan mendaftar kuliah di UI. Tak disangka, ia berhasil lulus masuk fakultas hukum UI. Ia pun meraih predikat juara 3 Mahasiswa Berprestasi Tingkat FHUI, peraih cum laude (lulusan terbaik), salah satu lulusan termuda, dan menjadi mahasiswa tercepat yang menyelesaikan perkuliahannya (dalam waktu 6 tahun).