Sebagai gambaran, pada tahap perencanaan kinerja dalam Pengelolaan Kinerja PMM ini, seorang guru meskipun ada target poin minimal sesuai Perdirjen GTK 7607/2023, tetapi diberikan kemerdekaan menentukan bentuk Pengembangan Kompetensi.Â
Bagaimana trik memilih bentuk Pengembangan Kompetensi berupa Rencana Hasil Kerja (RHK) ini? Mudah saja.Â
Seorang guru bisa memilih pengembangan kompetensi yang sekiranya mudah dilakukannya selama masa penilaian kinerja, yaitu satu semester (6 bulan). Tujuannya agar target RHK yang dipilihnya ini dapat tercapai di akhir semester.Â
Jika memang hanya satu RHK Pengembangan Kompetensi yang yakin bisa dicapai seorang guru, maka selanjutnya adalah menambah target kuantitas RHK Pengembangan Kompetensi tersebut menjadi lebih dari satu. Dengan demikian poin dapat bertambah menjadi poin minimal yang dipersyaratkan sesuai regulasi yang ada.Â
Lantas, bagaimana jika ternyata satu RHK Pengembangan Kompetensi dengan kuantitas maksimal belum bisa memenuhi poin minimal  yaitu 32? Seorang guru bisa menentukan lagi RHK lain yang meskipun agak sulit, tetapi masih berpeluang besar bisa dicapai di akhir semester.Â
Setelah menemukan RHK Pengembangan Kompetensi lain tersebut, seorang guru bisa melakukan hal yang sama, yaitu meningkatkan target kuantitas RHK.Â
Seperti itu saja triknya. Intinya bahwa agar tidak dipusingkan dengan butir kegiatan, seorang guru bisa memilih pengembangan kompetensi yang yakin bisa tercapai pada akhir semester.Â
Hal lain yang perlu dilakukan agar tidak terbebani sehingga pusing menyusun Perencanaan Kinerja dalam Pengelolaan Kinerja PMM ini adalah butir kegiatan dalam Pengembangan Kompetensi ini sifatnya adalah dipertimbangkan, bukan dinilai oleh atasan dalam hal ini Kepala Sekolah.Â
Adanya pemikiran seperti ini akan menjadikan seorang guru tidak lagi merasa tertekan dan terbebani dengan butir-butir kegiatan atau RHK yang ada. Tidak lupa juga bahwa sudah ada regulasi yang mengaturnya. Sambil terus menunggu hasil pengembangan Pengelolaan Kinerja PMM ini, tidak ada salahnya terus mengeksplorasi lebih dalam sehingga pada akhirnya dapat membuktikan sendiri bahwa memanfaatkan fitur ini ternyata memang memudahkan guru dalam upayanya meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid.Â
Agar tidak pusing lagi, simak Tutorial Praktis Pengisian Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM.Â