Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Dipusingkan dengan Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM

6 Januari 2024   06:04 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:15 2308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gambaran, pada tahap perencanaan kinerja dalam Pengelolaan Kinerja PMM ini, seorang guru meskipun ada target poin minimal sesuai Perdirjen GTK 7607/2023, tetapi diberikan kemerdekaan menentukan bentuk Pengembangan Kompetensi. 

Bagaimana trik memilih bentuk Pengembangan Kompetensi berupa Rencana Hasil Kerja (RHK) ini? Mudah saja. 

Seorang guru bisa memilih pengembangan kompetensi yang sekiranya mudah dilakukannya selama masa penilaian kinerja, yaitu satu semester (6 bulan). Tujuannya agar target RHK yang dipilihnya ini dapat tercapai di akhir semester. 

Jika memang hanya satu RHK Pengembangan Kompetensi yang yakin bisa dicapai seorang guru, maka selanjutnya adalah menambah target kuantitas RHK Pengembangan Kompetensi tersebut menjadi lebih dari satu. Dengan demikian poin dapat bertambah menjadi poin minimal yang dipersyaratkan sesuai regulasi yang ada. 

Lantas, bagaimana jika ternyata satu RHK Pengembangan Kompetensi dengan kuantitas maksimal belum bisa memenuhi poin minimal  yaitu 32? Seorang guru bisa menentukan lagi RHK lain yang meskipun agak sulit, tetapi masih berpeluang besar bisa dicapai di akhir semester. 

Setelah menemukan RHK Pengembangan Kompetensi lain tersebut, seorang guru bisa melakukan hal yang sama, yaitu meningkatkan target kuantitas RHK. 

Pembekalan 4 Penggerak Komunitas Belajar Guru (Dokumentasi Pribadi)
Pembekalan 4 Penggerak Komunitas Belajar Guru (Dokumentasi Pribadi)

Seperti itu saja triknya. Intinya bahwa agar tidak dipusingkan dengan butir kegiatan, seorang guru bisa memilih pengembangan kompetensi yang yakin bisa tercapai pada akhir semester. 

Hal lain yang perlu dilakukan agar tidak terbebani sehingga pusing menyusun Perencanaan Kinerja dalam Pengelolaan Kinerja PMM ini adalah butir kegiatan dalam Pengembangan Kompetensi ini sifatnya adalah dipertimbangkan, bukan dinilai oleh atasan dalam hal ini Kepala Sekolah. 

Adanya pemikiran seperti ini akan menjadikan seorang guru tidak lagi merasa tertekan dan terbebani dengan butir-butir kegiatan atau RHK yang ada. Tidak lupa juga bahwa sudah ada regulasi yang mengaturnya. Sambil terus menunggu hasil pengembangan Pengelolaan Kinerja PMM ini, tidak ada salahnya terus mengeksplorasi lebih dalam sehingga pada akhirnya dapat membuktikan sendiri bahwa memanfaatkan fitur ini ternyata memang memudahkan guru dalam upayanya meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. 

Agar tidak pusing lagi, simak Tutorial Praktis Pengisian Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun