Seseorang yang merespons positif pastinya akan berusaha untuk meleburkan diri dalam transformasi tersebut. Bagaimanapun juga, transformasi teknologi buatan manusia bisa saja tidak bisa terjadi sekejap mata.Â
Membutuhkan proses dalam mewujudkan hasil akhir terbaik sesuai harapan dari semua yang memanfaatkannya.Â
Oleh karena itu, agar bisa memberikan respons positif terhadap hal baru bisa dilakukan dengan tidak melakukan penolakan secara frontal. Terima dulu kemudian dalami dan pelajari karakteristik hal baru tersebut, termasuk Pengelolaan Kinerja PMM.Â
Hasil dari mendalami dan mempelajari pastinya akan memberikan pengalaman berbeda kepada orang yang satu dengan yang lainnya. Pengalaman yang didapatkan dari mendalami dan mempelajari hal baru tersebut, selanjutnya dibagikan kepada yang lain.Â
Tujuannya agar bisa mendapatkan gambaran pengalaman dari orang lain yang siapa tahu berbeda. Perbedaan pengalaman terhadap hal baru inilah yang kemudian menciptakan atmosfer diskusi yang hangat. Berdasarkan hasil diskusi, selayaknya menjadi pertimbangan dalam merespons hal baru tersebut, termasuk kehadiran Pengelolaan Kinerja PMM.Â
Sebagai aplikasi baru, tentu pihak pengembang sudah berpikir untuk terus mengembangkannya. Pastinya berdasarkan kendala maupun permasalahan yang dilaporkan.Â
Jika hasil laporan belum memuaskan artinya masih ada titik temu yang harus ditemukan. Misalnya, tetap memanfaatkan sambil menunggu proses pengembangannya. Hal ini terutama terkait dengan perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM seperti di awal tulisan ini.Â
Terkait dengan seseorang yang dipusingkan dengan target butir kegiatan dalam Pengelolaan Kinerja PMM pastilah ada.Â
Bisa jadi karena belum menemukan trik jitu dalam merencanakan Pengelolaan Kinerja PMM ini. Dengan mengetahui trik jitu, tentu seseorang tersebut tidak akan lagi merasa dipusingkan dengan Pengelolaan Kinerja PMM ini.Â