Kondisi-kondisi tersebut membuat seorang PP memutar otak agar CGP dampingan dapat merawat keberlanjutan komunitas praktisi yang telah dirintisnya. Pendampingan individu 5 (PI-5) merupakan saat yang tepat untuk mengeksekusi ide.Â
Ide tersebut terkait dengan penyusunan buku praktik baik komunitas belajar. Adanya buku ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sarana menggerakkan komunitas belajar sekolah lainnya.Â
Alasan praktik baik ini adalah kemudahannya untuk direplikasi oleh guru lain. Melalui buku praktik baik ini guru akan mendapatkan inspirasi menggerakkan komunitas belajar masing-masing di sekolah.Â
Guru lain menjadi punya lebih banyak pilihan terkait kegiatan yang juga bisa dilaksanakan di sekolahnya. Terutama yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan sasaran tentang pembelajaran berkualitas di era merdeka belajar.Â
Proses pembelajaran yang berawal dari menggerakkan komunitas belajar. Kegiatan ini pada akhirnya akan berdampak dan berpihak pada murid. Hal ini sesuai dengan syarat sebuah prakarsa perubahan.
Apa Saja Tantangan yang Dihadapi?
Tantangan dalam pelaksanaan praktik baik kali ini adalah terkait dengan pengaturan jadwal Pendampingan Individu 5. Terkait pengaturan jadwal membutuhkan keluangan waktu yang tepat antara PP dengan CGP.Â
Tantangan lainnya adalah kesepakatan tenggat pengumpulan tulisan. Hal ini mengingat masing-masing aktor Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sebagai bagian program Merdeka Belajar ini memiliki kesibukan berbeda.
Lebih lanjut tantangan lain terkait dengan proses kurasi tulisan praktik baik. Proses ini terhitung cukup panjang. Membutuhkan waktu khusus untuk bisa menghasilkan buku bagus.Â
Setelah draf buku selesai, masih ada tantangan lainnya. Tantangan tersebut adalah menemukan penerbit yang sesuai.Â
Bagaimana Aksi Menghadapi Tantangan?
Berbagai tantangan tersebut di atas secara umum bisa diselesaikan dengan baik. Hal ini karena ada perencanaan pelaksanaan praktik baik sejak awal.Â
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut: