Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Nah Inilah 5 Kegagalan Guru Penggerak Versi ChatGPT

22 Februari 2023   18:17 Diperbarui: 4 Maret 2023   18:15 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upaya guru penggerak agar tidak gagal menjalankan perannya (Foto: Dokumentasi pribadi)

1. Tidak mau memotivasi murid dan sejawat. 

Guru penggerak berperan penting sebagai motivator yang menggerakkan. Jika seorang guru penggerak tidak berhasil memotivasi murid dan sejawat untuk maju artinya dia gagal.

Dalam beberapa hal berikut ini guru penggerak juga termasuk kategori gagal. Di antaranya, yaitu guru penggerak yang tidak bisa memberikan motivasi pada muridnya yang mengalami kesulitan. 

Termasuk guru penggerak yang tidak bisa menggerakkan lingkungan sekitar. Hal ini tentu tidak sesuai dengan peran yang diemban. 

2. Enggan mengembangkan potensi murid dan sejawat. 

Salah satu peran guru penggerak adalah mengembangkan orang lain. Termasuk di dalamnya adalah potensi murid dan sejawat. 

Guru penggerak sejatinya telah dibekali kemampuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar. Kompetensi ini penting sebagai bekal mengembangkan orang lain di sekitar. 

Adanya keengganan tentu membuat ilmu guru penggerak tidak bermanfaat. Apa yang telah dipelajari akan sia-sia. 

3. Ogah beradaptasi dengan perubahan. 

Hal ini akan membuat seorang guru penggerak tumbuh menjadi sosok yang enggan belajar. Keengganan ini akan membuat seorang guru penggerak diam di tempat. 

Sosok ini tidak akan pernah mau berpikir kreatif dan inovatif untuk memajukan pendidikan di sekolah. Artinya sosok ini tidak bisa mengikuti kodrat zaman murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun