Pelaporan bisa dilakukan secara rutin setiap bulan atau semester meskipun tidak ada tagihan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pelaporan dilakukan kepada semua dinas/instansi terkait.Â
Sedangkan isi laporan tentu terkait dengan prakarsa perubahan yang telah dilakukan di sekolah. Termasuk di dalamnya adalah dokumentasi pelaksanaan kegiatan.Â
Jika hal ini dilakukan secara rutin, bukan tidak mungkin ke depan tidak akan lagi ada pertanyaan seperti itu. Kenapa? Hal ini karena semua pihak terkait telah mengetahuinya dari laporan yang dikirimkan.Â
3. Membagikan praktik baik melalui media sosial
Media sosial memiliki kekuatan dalam memengaruhi penilaian seseorang terhadap suatu hal. Guru penggerak bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mengabarkan prakarsa perubahan.Â
Keaktifan dalam membagikan sedikit banyak akan membuat orang lain berpikir positif terhadap kiprah guru penggerak. Selain itu, juga bisa sebagai bukti ketika suatu saat masih ada yang mempertanyakan.Â
Berbagi berbagai aktivitas positif guru penggerak di sekolah melalui media sosial akan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap guru penggerak. Hingga akhirnya membuat orang paham jika pendidikan guru penggerak membutuhkan biaya banyak.Â
4. Memanfaatkan media massa
Dewasa ini media massa terus berkembang. Kebanyakan sudah beralih ke media digital. Perkembangan ini juga harus diikuti oleh guru penggerak. Tujuannya agar bisa menyesuaikan strategi menginformasikan praktik baik.Â
Salah satu yang bisa dilakukan adalah bekerjasama dengan media massa. Bentuk kerjasama bisa saja terkait penyediaan rubrik khusus guru penggerak. Bisa juga dengan mengirimkan praktik baik untuk dimuat di media massa cetak atau digital.Â
Hal ini memberikan gambaran terkait pentingnya menjalin koneksi dengan wartawan. Setidaknya dengan kedekatan akan memudahkan dalam proses pemuatan tulisan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!