Banyak guru penggerak yang memilih tidak memedulikan pertanyaan bernada negatif tersebut. Beberapa juga ada yang memilih terus berbuat sebagai jawaban pertanyaan tersebut.Â
Tak jarang ada yang memilih memendam jawaban pertanyaan tersebut dalam-dalam. Namun, ada pula yang diam-diam berusaha meredam agar pertanyaan itu tidak sampai terdengar.Â
Setidaknya begitulah cara guru penggerak meredam gejolak. Bagaimanapun juga pertanyaan tersebut bisa dijadikan sebagai masukan positif. Pertanyaan tersebut adalah modal refleksi diri bagi guru penggerak.Â
Apa yang bisa dilakukan guru penggerak ke depan?Â
Untuk bisa menjawab sekaligus mencegah pertanyaan tidak terdengar lagi, banyak hal yang bisa diperbuat guru penggerak. Hal-hal tersebut di antaranya, yaitu:
1. Menjawab lewat aksi nyata di sekolah
Hal ini bisa dilakukan melalui praktik baik inovasi pembelajaran di kelas. Guru penggerak juga bisa terus menciptakan pembelajaran kreatif yang memerdekakan murid.Â
Selain itu, aktif berbagi praktik baik kepada sejawat juga juga bisa menjadi jawaban. Melalui berbagi, setidaknya dampaknya akan dapat dirasakan orang lain. Bagi yang merasakan tentu tidak akan lagi mempertanyakan.Â
2. Membuat laporan tertulis kepada atasan
Salah satu penyebab munculnya pertanyaan adalah ketidaktahuan. Agar bisa menjadi tahu, tentu harus ada yang memberitahukan. Ini adalah tugas guru penggerak.Â
Terlebih jika yang bertanya adalah pejabat pengambil kebijakan. Hal ini akan sangat penting terkait pengambilan keputusan yang akan dilakukan ke depan.Â
Pelaporan tertulis dalam bentuk cetak atau digital akan memberikan gambaran kiprah guru penggerak. Bukan saja di tingkat sekolah, melainkan juga tingkat daerah.Â