Banyak hal bisa dilakukan guru penggerak agar menjadi idaman. Kunci utamanya terletak pada konsistensi melaksanakan program berdampak pada murid yang telah dirancang saat mengikuti program PGP.Â
Konsistensi ini harus diupayakan mendapat dukungan dari pimpinan sekolah dan rekan sejawat di sekolah. Upaya yang bisa dilakukan di antaranya, yaitu melibatkan sejawat dalam program dan rutin melakukan refleksi keterlaksanaan program.Â
Selanjutnya tidak lupa, guru penggerak bisa memperluas jangkauan sasaran. Melakukan pendokumentasian adalah upaya menyebarluaskan. Penyebarluasan secara daring dan luring ini jika masif dilakukan akan menginspirasi banyak guru lain.Â
Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari pendidikan yang telah diikuti. Artinya agar menjadi guru penggerak idaman, teruslah menginspirasi!Â
Bagaimana Keterkaitan Idaman dengan Rasa Suka terhadap Guru Penggerak?Â
Rasa suka adalah dasar menetapkan seorang guru penggerak sebagai idaman. Setiap orang pasti memiliki standar yang berbeda terhadap kriteria idaman ini. Hal ini karena setiap orang memiliki kriteria suka yang berbeda-beda.Â
Orang lain belum tentu suka dengan apa yang kita sukai. Demikian juga sebaliknya. Masing-masing kita tidak pernah akan bisa memaksakannya. Namun, setidaknya menjadi guru penggerak idaman adalah salah satu hal yang lahir dari rasa suka.Â
Menjadi guru penggerak idaman bukanlah tujuan. Itu hanyalah bonus. Sebab sejatinya guru penggerak adalah figur idaman. Bersamanya melekat upaya pencitraan positif yang bisa dilakukan. Setidaknya dengan menjadi idaman akan semakin banyak guru lain menjadi terinspirasi dan ikut tergerak melakukan perubahan. Anda adalah salah satu figur guru penggerak idaman!
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H