Pada awal dirintisnya, komunitas ini hanya untuk memenuhi tugas dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 2 sekaligus menjawab tantangan yang ada. Pada awalnya hanya baru tahap pembentukan saja, belum sampai penyusunan program kerja dan rencana tindak lanjut.Â
Program kerja yang dijalankan masih sebatas pengembangan diri anggota yang hanya beberapa orang guru saja. Terutama guru yang memiliki visi sama dalam memajukan pendidikan di sekolah, khususnya terkait digitalisasi sekolah.Â
Seiring perjalanan waktu, komunitas pun mulai melakukan beberapa program kerja. Di antaranya, yaitu peningkatan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi, pelaksanaan literasi berdiferensiasi, integrasi TIK dalam pembelajaran, dan peningkatan kapasitas anggota ekstrakurikuler majalah dinding dalam membuat buletin sekolah.Â
Sebagai langkah awal, komunitas menyelenggarakan pelatihan pembuatan blog tidak berbayar, kemudian dilanjutkan pelatihan menulis artikel atau postingan blog. Hal ini bertujuan agar ke depannya guru bisa mengimbaskan kepada murid. Hasil utama dari kegiatan ini adalah meningkatnya kompetensi guru dalam mengelola blog.Â
Ini terbukti dari beberapa blog pribadi guru yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran alternatif. Hal ini akan berdampak langsung pada upaya melakukan pembelajaran berdiferensiasi pada murid.Â
Sedangkan hasil pelatihan menulis konten blog adalah terbitnya tulisan guru-guru lain di blog sekolah. Konten di blog sekolah pun menjadi lebih beragam. Meskipun tidak berdampak langsung pada murid, tetapi secara tidak langsung akan meningkatkan keterlibatan orang tua/wali murid. Keterlibatan ini pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya proses pembelajaran yang memerdekakan bagi murid di sekolah.Â
Refleksi
Uraian situasi, tantangan, dan aksi di atas memberikan pembelajaran penting dalam implementasi praktik baik. Pembelajaran utama adalah pentingnya koordinasi dan kolaborasi dengan rekan sejawat di sekolah untuk menumbuhkan komunitas yang ada. Melalui kolaborasi akan lebih mudah untuk bergerak bersama-sama. Gerakan bersama ini pada akhirnya akan meringankan beban kerja karena adanya pembagian tugas secara gotong-royong.Â