Lembar menu sedikit robek di bagian ujung bergambar sate bulayak nan menggoda itu pun berpindah ke tangan penjual sate bulayak. Gambar hidangan yang sejak tadi dilihat Solong di lembar menu itu pun hilang dari pandangannya. Amaq Locong mengajak Solong untuk melanjutkan perjalanan memulung sampah. Namun, belum beberapa langkah dia mendengar sebuah panggilan.Â
"Bapak tunggu! Ini untuk Bapak," kata penjual sate itu menyodorkan bungkusan berisi dua porsi sate bulayak kepada si bapak.Â
Bapak itu pun menjawab, "Tidak usah, Bu. Terima kasih."
"Tidak baik menolak rezeki, Pak. Ini sebagai bentuk terima kasih saya karena Bapak menemukan lembar menu ini. Soalnya di sini ada catatan pemesanan yang sangat banyak," kata penjual itu sambil menyodorkan bungkusan berisi dua porsi satai bulayak.Â
Setelah mengucapkan terima kasih, bapak itu memutuskan mengajak anaknya untuk pulang menemui ibunya untuk makan bersama. Mereka baru saja menemukan filosofi bulayak tentang kebaikan dan balasannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H