Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mementum pilkada menjadi titik puncak dari pemuda untuk berguna atau bermanfaat bagi masyarakat ataupun sebagai perpanjangan tangan pemerintahan dalam menjemput aspirasi masyarakat diperjuangkan, bukan malah pemuda mengambil langkah keliru dengan termakan berita berita hoax yang menyesatkan pikiran dan/atau isu isu politik yang memecah belah hubungan kepemudaan sehingga tidak harmonis.
Ia kemudian menutup pidatonya dengan kalimat bahwa "Tungga tungala tau naboya talassa'na rilino na erang mae ri akhera'na, Ia rupa tau na issengi kalenna antemai battu na la'lampa temae'i ere assolonga" yang artinya (Tiap tiap manusia akan mencari kehidupannya di dunia untuk dia bawa ke akheratnya, Kalau dia manusia maka dia akan mengetahui dari mana ia berasal dan akan kemana air yang mengalir itu).
Penulis
Sudirman S SH MH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H