Mohon tunggu...
Muh. Sudirman Al Bukhari
Muh. Sudirman Al Bukhari Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersihlah Negeriku, bersihlah Daerahku

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Disbun Sulbar Belajarkan Petani Sawit Mamuju Tengah ke Medan

31 Mei 2014   09:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih detail Muh. Ilyas juga menjelaskan tentang bagaimana limbah sawit yang dapat diolah menjadi pakan ternak, ide pemanfaatan limbah sawit untuk pakan ternak sudah lama namun baru terealisasi pada tahun 2009,.

Menurutnya, pengelolahan pakan tersebut didukung oleh 2 unit mesin pencincang pelepah sawit, masing masing bertype G5 dengan total prosuksi serbak pelepah sawit 750 kg perjam dan type G6 dengan produksi serbuk pelepah sawit sebesar 1500 kg/jam.

Olahan serbuk ini kemudian dipermentasi untuk menambah kandungan vitamin, protein dan karbonhidrat dengan campuran cincangan pelepah sawit, bungkul inti sawit, dedak sagu, dan molases yang ingklup dalam pakan, kata Muh. Ilyas kepada para petani Mateng.

Selain pembuatan pakan ternak, ditempat itu pula dikembangkan juga pengelolahan kotoran ternak sapi yang di budidaya di Puslit kelapa sawit tersebut, pengelolahan kotoran tersebut menghasilkan pupuk padat  dan cair untuk tanaman sawit, Program integrasi lain dari kotoran ternak tersebut Kata Ilyas adalah produksi Bio Gas yang dapat menopang suplai Gas untuk memasak dan penerangan.

Dirinya dan 20 Karyawan di Puslit kelapa sawit tersebut sejak tahun 2012 tidak pernah lagi membeli gas konvesional, "Kami tidak pernah mengetahui berapa harga gas di pasaran karena sejak tahun 2012 hasil olahan ternak ini menjadi bio gas sebagai penopang utama untuk melakukan kegiatan memasak setiap hari serta untu keperluan lainnya" Kata Ilyas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun