Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Geliat Kuliner Lengkong, Bandung

12 November 2022   17:49 Diperbarui: 12 November 2022   18:17 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak menghitung berapa persisnya pedagang di sana namun perkiraan saya lebih dari 500 pedagang tumplek di Jalan Lengkong. Hitung2 iseng saja kalau mau mencicipi semua makanan tiap hari maka butuh waktu lebih dari satu tahun. Hmmm.........

Karena susah mendapatkan parkir mobil maka hasrat saya untuk kuliner malam di Jalan Lengkong harus saya tunda untuk kesempatan lain dan bergeser ke Restoran Pawon Pitoe sambil menikmati live musik.

Apa yang menarik dari pengamatan tadi malam ? saran untuk pemkot Bandung/pihak terkait :

1. Buatlah kantong2 parkir baik untuk R2, dan R4 yang tidak jauh dari lokasi kuliner sehingga penikmat kuliner aman dan nyaman.

2. Pengolahan limbah bekas makanan dan pembuangan air bekas cuci wadah makanan dan minuman yang mungkin harus secepatnya dibersihkan oleh Dinas kebersihan.

3. Dishub menutup jalur jalan lengkong dan memberikan ruang lebih banyak kepada pejalan kaki dan pedagang meningkatkan jumlah kursi dan volume ketersediaan makanan.

4. Belum melihat bagaimana cara atasi jika musim hujan tiba dan hujan dadakan dari pedagang kuliner makanan dan minuman.

5. Pertahanankan harga yang sesuai dgn budget sehingga tetap menarik pengunjung untuk datang. Mungkin salah satu faktor yang membuat pengunjung mau datang ke sana walaupun macet dan padat karena tren, harga ekonomis dan ekspresi memilih kuliner.

Wallahu'alam bis sawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun