sumber : nikahnya.com Â
Ada ungkapan takdir jodoh, rejeki dan maut rahasia ilahi siapapun tak bisa membantahnya. Jodoh pasangan yang menemani kita sepanjang hayat, rejeki didapat seiring usaha dan kerja keras individu masing-masing dan urusan maut adalah sesuatu yang pasti.
Perihal jodoh memang unik sekali sering mendengar bahwa pacaran dengan siapa eh, nikah juga dengan siapa. Jadi jodoh itu memang tak bisa direka-reka dengan siapa dan kapan seseorang berjodoh.Â
Ada yang jodohnya jauh ke sana mesti ke luar negeri dengan jarak ribuan kilometer, ada yang hanya ratusan atau puluhan kilometer dengan perbedaan budaya. Meski begitu ada juga orang yang berjodoh hanya di batas tembok rumah alias tetangga.
Bicara jodoh itu sungguh unik setidaknya ada beberapa kejadian tentang jodoh. Sewaktu ketika seseorang berjodoh dengan anggota kepolisian Jalan Raya karena si wanita salah jalan dan ditilang. Namun, dari salah jalan dan ditilang itu kemudian mengantar keduanya membina mahligai rumah tangga.Â
Lain lagi kisah ada seremoni pernikahan jelang akad nikah mempelai wanita sudah siap berakad, eh sampai waktu yang sudah ditentukan sang mempelai pria tak jua datang. Famili was-was, penghulu resah lantas apa yang harus dilakukan? Unik dan unik sekali maka tuan rumah mengumumkan pada khalayak yang hadir memberi kesempatan pada bujangan untuk menggantikan posisi pengantin pria. Bisa diduga kan? pernikahan berjalan lancer sebagaimana mestinya karena sang wanita bersedia nikah.Â
Untung bagi sang mempelai pria dadakan setidaknya dapat dua keuntungan sekaligus yaitu tanpa biaya dan dapat wanita. Kedua peristiwa tadi nyata, dan sebenarnya masih banyak kejadian di luar nalar manusia. Semata-mata itu adalah tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar.
Di balik jodoh ada profesi. Profesi berkaitan dengan pekerjaan. Pekerjaan berkaitan dengan pendidikan seseorang. Jadi ada keterkaitan profesi seseorang dengan latar belakang pendidikan.Â
Pekerjaan itu sendiri berdasarkan tempat bisa dibagi menjadi dua yakni pekerja kantoran dan pekerja non kantoran. Kerja kantoran dikenal dengan pekerjaan formal. A hingga Z ada aturannya mulai jam masuk kantor, seragam yang dikenakan, jam kerja, ruang kerja, perangkat kerja seperti Laptop, Personal Computer, dll, Pekerja kantor banyak berkutat dengan konsep, target, sasaran dan realisasi anggaran.Â
Hubungan personal dan interpersonal acapkali terjadi dalam sebuah pertemuan rapat. Bandingkan dengan pekerja non kantoran mereka menghabiskan waktu jam bekerja di lapangan terbuka. Panas, berdebu, polusi udara, hingga risiko tinggi kecelakaan kerja. Lantas bagaimana mengaitkan antara jodoh dan profesi. Ini ada bagan ideal antara jodoh dan profesi yang ada di masyarakat.
Sebuah penelitian kecil dilakukan di sebuah kantor dan dua perumahan dengan sampel berupa pengamatan langsung dengan hasil sebagai berikut:
Pertama, banyak suami yang menginginkan isterinya berdiam di rumah saja menjadi ibu rumah tangga. Dengan alasan bahwa tidak ingin anak dan urusan rumah tangga jadi tak terurus. Biarlah suami bekerja, Isteri di rumah saja.
Kedua, banyak suami memiliki pasangan sebagai karyawan. Suami mengijinkan  isteri boleh bekerja dengan pertimbangan bahwa ilmu yang di dapat sewaktu sekolah dan kuliah dulu menjadi bermanfaat tak sia-sia.
Ketiga, ada pula pasangan memilih jodohnya sesama profesi misal guru dengan guru mereka beralasan sebab bisa liburan bersama, kalau punya anak bisa memaksimalkan peran mereka.Â
Ada juga guru dengan perawat pertimbangan yaitu kalau mereka memiliki anak salah satu dari mereka bisa urus kesehatan keluarga jika yang menderita sakit. Serta mengajari anak yang kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Banyak lagi alasan mengapa mereka memilih pasangan dari jodoh dan profesi. Dokter dengan dokter, wartawan dengan karyawan dan sebagainya.Â
"Bagaimanapun juga Jodohmu saat ini adalah pilihan terbaik dari yang terbaik."
Di masa pandemik Covid-19 tak banyak mempengaruhi seseorang memilih jodoh terkait dengan profesinya. Bagi mereka yang akan melangsungkan pernikahan ada dua alasan dalam mengarungi bahtera rumah tangga mengapa memilih seseorang untuk dinikahi. Pertama, rasa cinta dari kedua pasangan. Kedua, optimistic hadapi kehidupan.Â
Meski begitu, melihat tingginya angka perceraian di sebuah wilayah di tanah air maka ada factor X yang ikut mempengaruhi pemilihan jodoh dan profesi yaitu kondisi mapan keuangan keluarga. Jadi jangan salah pilih jodoh dan profesi. bagaimanapun dengan anda? Â (3/10/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H