Pertama, banyak suami yang menginginkan isterinya berdiam di rumah saja menjadi ibu rumah tangga. Dengan alasan bahwa tidak ingin anak dan urusan rumah tangga jadi tak terurus. Biarlah suami bekerja, Isteri di rumah saja.
Kedua, banyak suami memiliki pasangan sebagai karyawan. Suami mengijinkan  isteri boleh bekerja dengan pertimbangan bahwa ilmu yang di dapat sewaktu sekolah dan kuliah dulu menjadi bermanfaat tak sia-sia.
Ketiga, ada pula pasangan memilih jodohnya sesama profesi misal guru dengan guru mereka beralasan sebab bisa liburan bersama, kalau punya anak bisa memaksimalkan peran mereka.Â
Ada juga guru dengan perawat pertimbangan yaitu kalau mereka memiliki anak salah satu dari mereka bisa urus kesehatan keluarga jika yang menderita sakit. Serta mengajari anak yang kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Banyak lagi alasan mengapa mereka memilih pasangan dari jodoh dan profesi. Dokter dengan dokter, wartawan dengan karyawan dan sebagainya.Â
"Bagaimanapun juga Jodohmu saat ini adalah pilihan terbaik dari yang terbaik."
Di masa pandemik Covid-19 tak banyak mempengaruhi seseorang memilih jodoh terkait dengan profesinya. Bagi mereka yang akan melangsungkan pernikahan ada dua alasan dalam mengarungi bahtera rumah tangga mengapa memilih seseorang untuk dinikahi. Pertama, rasa cinta dari kedua pasangan. Kedua, optimistic hadapi kehidupan.Â
Meski begitu, melihat tingginya angka perceraian di sebuah wilayah di tanah air maka ada factor X yang ikut mempengaruhi pemilihan jodoh dan profesi yaitu kondisi mapan keuangan keluarga. Jadi jangan salah pilih jodoh dan profesi. bagaimanapun dengan anda? Â (3/10/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H