Padahal uang itu selama ini berasal dari APBD DKI, termasuk potongan tunjangan para guru-guru, dan pegawai Pemprov DKI Jakarta lainnya sejak April 2020. Refocusing anggaran untuk mendahulukan kesehatan masyarakat luar biasa besarnya. Belum lagi anggaran pengeluaran lainnya seperti penambahan tenaga medis kontrak yang harus dipersiapkan hingga Desember 2020.Â
Setop stigma PolitikÂ
Jangan ganggu dan stop politisasi Covid-19 terhadap pemprov DKI Jakarta. Mereka juga telah berjuang sejak awal Maret 2020 lalu dengan melakukan pemantauan terhadap para Warganya yang pulang berpergian dari luar negeri terutama dari daerah pandemik Covid-19. Di saat yang sama Pemerintah Pusat asyik ber - euphoria dengan mengatakan bahwa Covid-19 susah masuk Indonesia karena birokrasi dll.Â
Hari ini kita saksikan bahwa pemerintah pusat keliru dan baru siuman dari pingsan. Ini untuk menggambarkan bagaimana peemerintah kaget, bingung dan terheran-heran sendiri hadapi Covid-19. Termasuk para Taipan Pebisnis mereka keberatan PSBB Ketat Tahap II.Â
Seharusnya mereka sadar para pengusaha tokh mereka telah menikmati keuntungan berlipat-lipat ganda pada situasi normal lalu. Katakanlah harta karun mereka tak habis di makan tujuh turunan. Tidak etis dan tidak bermoral masa Pandemik bicara untung rugi.Â
"Seharusnya liburkan pegawai mereka dan berikan hak-hak pegawai penuh sebagai bentuk solidaritas dan membangun kesetiakawanan sosial. Bukan malah sebaliknya menuntut para pegawainya kerja lebih keras lagi."
Stop pula para Buzzer bukankah Pandemik ini lama ulah bapak-bapak pejabat yang kurang menjaga perilaku dan ucapan seenaknya saja. Jika pemerintah DKI Jakarta tidak melakukan PSBB ketat tahap kedua apa yang mau diharapkan atas perekonomian Indonesia?Â
"Tidak ada rumus bahwa ada negara di dunia ini mampu mendongkrak perekonomian mereka sama seperti kondisi pra Covid-19 dengan sukses di saat Pandemi terjadi tanpa mendahulukan kesehatan masyarakat."Â
Berkontribusi di masa Pandemik Covid-19 sebagai warga negara yang baik saat ini sama dengan menyelamatkan Indonesia. Sudah 93,5 kota dan kabupaten menjadi berwarna merah. warna di luar merah yang masih berwarna orange, kuning atau hijau tinggal menunggu nasib.Â
Jika kita berbicara tentang Covid-19 khususnya di Jakarta maka akan menjadi titik perhatian para epidemiologi, pakar keuangan, sosiolog dan para psikolog berkomentarlah yang saling menguatkan bukan saling melemahkan.Â
Kalau yang mengatakan PSBB Tahap II bisa diimbangi dengan menambah tempat tidur perawatan(bed), Ruangan Kamar Perawatan dengan mendayagunakan Rumah Sakit Kecamatan, Gelanggang Olah Raga (GOR), Apartemen, dan semua yang bisa digunakan.Â