ASAL MULA COVID-19
Virus Corona mendunia bak bintang film kontroversial. Kehadirannya diperbincangkan mulai dari Kepala Negara, Menteri, Pejabat Kesehatan, hingga rakyat awam biasa. Kecepatan penyebarannya melebihi virus-virus yang pernah ada di dunia ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Â sudah meningkatkan status Covid-19 menjadi pandemic.Â
Virus Corona berasal dari coronaviruses (CoV) seperti MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome) menurut penyelidikan yang telah dilakukan  ditularkan dari unta ke manusia dan SARS (Severe Acute Respitatory Syndrome) ditularkan dari musang ke manusia. Khusus nCoV ( Novel Coronavirus) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Secara medis Virus ini menyebabkan pernapasan akut, demam, batuk dan masalah pada paru-paru.Â
Virus Corona satu keluarga dengan Virus MARS dan SARS berasal dari Kota Wuhan, China sebagai awal mula virus ini berawal. Virus corona ditemukan juga pada Kalelawar horror bagi peradaban manusia. Seseorang yang terinfeksi virus Corona jika terlambat mendapat perawatan medis kurang dari 3 minggu akan mengalami kematian. Virus Corona dinamakan lain Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) Â mulai merebak di Indonesia awal Maret 2020 lalu.
Faktor mobilitas penduduk dunia yang sangat tinggi, perjalanan via udara  penduduk antar Negara ke satu Negara lain, perjalanan masyarakat dari satu kota ke kota lain, aktivitas kerumunan masyarakat dan kontak individu dalam berkelompok juga turut memperlebar penyebaran virus corona. Penyebaran virus corona bisa melalui berbagai jenis benda, bahan dan material sehari-hari yang dipergunakan manusia. Hingga saat ini, hampir tak ada Negara di dunia ini yang belum tertular terinfeksi virus corona. Tercatat sudah 193 Negara di dunia telah terjangkit. (detik.com 7/7/2020)
Up date bersumber  dari Kementerian Kesehatan RI dan Datawrapper  Perkembangan Covid-19 per 21 Agustus 2020 pukul 15.52 Kasus Positif di Indonesia 149.408 orang, Meninggal Dunia 6.500 orang. Seluruh Dunia kasus positif 22.688.934 orang dan 793.864 orang dinyatakan meninggal dunia. Angka pertambahan kasus positif dan meninggal dunia bakal terus bertambah seiring belum diketemukannya Vaksin antivirus Covid-19.
PANDEMIK PRA COVID-19Â
Pitutur sejarah mencatat bahwa sebelum Covid-19 muncul, Kompas.com dan Harian PR mewartakan  bahwa beberapa jenis Pandemik yang pernah melanda peradaban manusia (situs History) antara periode 541 Masehi hingga awal abad ke-19 yaitu :
- Plague of Justinian (541 M, di Bizantium, nama bakter : bakteri Yersinia pestis, bakteri yang menempel pada tikus hitam yang ada hidup di Kapal).
- Black Death (1347 M, melanda Eropa dan belum ada yang tahu penyebab awal wabah mematikan ini yang diperkirakan 200 juta nyawa tewas kurun waktu 4 tahun)
- The Great Plague of London (1348-1665 M, korban tewas dalam 7 bulan mencapai 700.000 nyawa) Pandemik berakhir dengan memisahkan mereka yang terpapar dengan yang sehat.
- Wabah Besar Marseille (1720-1723, korban tewas berjumlah100.000 orang  (30% penduduk kota Marseille sumber penyakit kutu yg menempel pada tikus).
- Epidemi demam kuning Philadelphia (1793, Â AS)
- Pandemi Flu/Influenza  (1889-1890, pasca Revolusi Industri menewaskan 1 juta orang terutama di St. Petersburg sebelum menjalar ke Eropa)
- Cacar air (berasal dari para penjelajah Eropa yang nol imunitas. Waktu itu korban tewas puluhan di wilayah Meksiko dan AS kini). Butuh waktu 200 tahun utk menemukan vaksin tersebut).
- Kolera ( Awal abad ke-19 di Inggris menewaskan puluhan ribu orang. Dokter John Snow menemukan sumber penyakit dari sumber air minum di Broad Street).
- Epidemi Polio Amerika (1916, dilaporkan 6000 kematian di AS menyerang anak-anak penderita alami cacat tetap)
- Flu Spanyol (1918-1920, puluhan juta orang mati )
- Flu Asia (1957-1958 berasal dari China membunuh 1 juta orang, 116 ribu kematian di AS)
- Epidemi AIDS (1981-sekarang, bersumber dari virus Simpanse yang ditransfer ke manusia di Afrika sub Sahara, Telah membunuh 35 juta orang di seluruh dunia).
- Epidemi Virus Zika (2015-sekarang, menyebar melalui nyamuk genus Aedes. Zika dapat  menyerang bayi dalam kandungan bisa menyebabkan cacat lahir.
- Jadi manusia  sejak awal abad ke-6 masehi hingga kini masih dibayang-bayangi oleh virus yang hidup berdampingan dengan manusia. Sebenarnya virus itu sendiri sifatnya non reaktif tidak ganas dan menyebar kalau tidak ada pemicunya.
DAMPAK KERUGIAN PANDEMIK
Lantas bagaimanakah Pandemik itu membawa kerugian bagi peradaban dan kehidupan manusia ? Semakin modern kehidupan maka dampak kerugian makin besar. Dampak kerugian pandemic boleh dikatakan seperti "Snow ball" atau bola salju menggelinding dan membentuk bola salju yang kian membesar.Â
Belajar dari  Covid-19, awalnya itu adalah kasus local di Pasar Basah Wuhan, China. Dari orang-orang yang terpapar virus itu di Pasar kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Kota Wuhan seiring dengan mobilitas penduduk. Penduduk Kota Wuhan pun melakukan perjalanan baik ke kota-kota sekitar Wuhan, perpindahan antar melalui jalur darat ke Provinsi tetangganya, hingga perjalanan penduduk Wuhan ke Luar Negeri melalui pesawat terbang membawa Virus Corona cepat menyebar.Â
Penyebarannya bukan saja melalui orang ke orang, tetapi juga penyebaran melalui non manusia. Barang bawaan baik berupa logam, plastic, kertas, dan semua benda-benda aktivitas manusia telah menjadi media penyebaran VirusCorona. Itu artinya tidak ada media aman yang tidak tertulari virus. Kedatangan pekerja asing, wisatawan, pelajar dan mahasiswa ke Wuhan juga menyebabkan virus corona yang semula sebagai Virus Lokal bertransformasi menjadi Virus Global dalam waktu 2-3 bulan saja.
Pada saat manusia belum menyadari bahaya Covid-19 Â bagi dunia Pemerintah China di awal merebaknya Virus Corona pelit informasi dengan sedikit pemberitaan kepada pihak asing terutama para pakar epidemologis dari banyak negara. Seolah-olah memberi kesan pada dunia bahwa Virus Corona mampu dikendalikan mereka.Â