Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT 75 RI: Mau Bangkit dari Mana?

16 Agustus 2020   22:18 Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:27 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MERAH PUTIH (Dok.Pribadi Sudiono)

DUA PESAN PRIORITAS PRESIDEN JOKOWI

Hari Jum'at lalu (14 Agustus 2020) Presiden Jokowi menyampaikan Pidato penyampaian keterangan pemerintah atas RAPBN 2021 pada Rapat Paripurna DPR.

Ada dua hal mendasar yang menjadi prioritas. Pertama : Presiden  menyatakan pemulihan ekonomi akan diteruskan dan berbarengan dengan reformasi diberbagai bidang. Kedua : Membajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar.

Prioritas pertama menyangkut pemulihan ekonomi memang benar saat ini tengah berlangsung. Berita terbaru pemerintah akan memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta per bulan.

Kelompok yang masuk kategori ini adalah mereka yang semula berpenghasilan Rp 5 juta per bulan mengalami penurunan penghasilan akibat Pandemik Covid-19 yang memasuki bulan keenam.

Produksi Perusahaan menurun karena permintaan barang oleh masyarakat menurun. Pemberian bantuan tunai yang besarannya Rp. 600  ribu / bulan selama empat bulan diharapkan mampu menggerakan perekonomian nasional. 

Di sisi lain pemerintah juga akan melakukan reformasi diberbagai bidang juga tengah berjalan. Bidang Pendidikan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) ditengah masa Pandemik Covid-19 meluncurkan program Sekolah Organisasi Penggerak dan Guru Penggerak.

Program itu diharapkan mendongkrak posisi PISA yang sekarang  posisi Indonesia masuk peringkat bawah.  Kepala Sekolah, Guru di bawah bimbingan coach terpilih dan terlatih. Semoga saja kualitas hasil belajar pelajar Indonesia meningkat pesat sesuai harapan pemerintah.

Bidang lain yang juga mendapat perhatian pemerintah selain masyarakat perkotaan juga menyasar ke masyarakat pedesaan. Pemberian insentif, bantuan sosial, modal usaha, Koperasi, BUMdes, Nelayan, dan pengrajin kecil tak luput dari bantuan.

Diperkuat lagi oleh Pemerintah Daerah yang memberikan bantuan pada masyarakat baik Sembako dan uang tunai membantu "nafas" rakyat yang tersengal-sengal. Pemerintah ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa negara hadir saat rakyat didera kesusahan ekonomi.

Tak kalah juga pihak Bank Pemerintah menawarkan bantuan pinjaman berbunga rendah pada pelaku usaha. Bidang Kesehatan, Lembaga Eijkman berkompetisi untuk menemukan anti vaksin Merah putih dan masih tahap  uji klinis. semoga segera ditemukan secepatnya.

Regulasi perijinan juga disinggung dari semula ribet jadi tidak  ribet alias simpel. Ada yang menarik bidang yang disoroti yaitu Peningkatan Disiplin Nasional dan Produktivitas Nasional. 

Penyampaian Preiden Prioritas kedua adalah "membajak momentum krisis." Ini sesungguhnya problematika  utama yang dihadapi bersama-sama para Menteri sebagai pembantu utamanya. Apakah kita sangggup membajak momentum krisis? Tanpa Pandemik Covid-19 saja sudah menurun perekonomian Indonesia apalagi sambil melakukan Lompatan-lompatan besar. Perekonomian Indonesia sebagaimana di kutip dari Kompas mengalami minus 5,32%.

Diibaratkan negeri Indonesia ini kata Jokowi Komputer hang jadi harus di re-boot, restart dan setting ulang. Sesaat saya membayangkan untuk sebuah komputer saja dibutuhkan step by step yang beresiko komputer kembali berfungsi atau malah rusak permanen. Lantas saya membayangkan lagi  jika itu yang terjadi pada sebuah negara tentu tidak bisa disamakan penanganannya seperti sebuah komputer. Lantas RI mau bangkit darimana jika mau membajak momentum krisis ?

QUANTUM LEAP

Indonesia butuh Quantum Leap, sebuah Film bergenre fiksi dibuat  serial 93 episode selama 5 musim hasil produksi NBC antara tahun 1989-1993.  Film tersebut menggambarkan sesosok tokoh penyelamat manusia dan bantu membebaskan dari segala masalah dan problematika rumit meloncat  dari satu tubuh manusia ke tubuh manusia lainnya. (Wikipedia).

Analogi kondisi Indonesia yang multiproblematika seperti sekarang ini butuh tokoh seperti Sam Beckett pemeran utama Quangtum Leap yang bisa mengatasi permasalahan dari satu bidang/sektor ke bidang/sektor lainnya, dari satu Kementerian ke Kementerian lain dengan aman. Kita butuh banyak tokoh2 seperti Sam Beckett yang datangnya dari kelompok sipil dan militer. Lantas apa resep yang mujarab dan ampuh itu terkait membajak momentum krisis  ? 

PILIHAN BAJAK MOMENTUM KRISIS 

Jawabannya ada di pidato presiden yaitu Peningkatan Disiplin Nasional dan Produktivitas Nasional. Kalau beberapa waktu lalu kita lihat di iklan berjalan NKRI HARGA MATI. Kini saatnya kita gemakan ke seluruh Nusantara, Provinsi, Kota/Kabupaten, desa, dusun dan dalam lingkungan terkecil  Rumah Tangga (nucleus) : "DISPLIN DAN PRODUKTIVITAS, HARGA MATI"  Contoh sederhana kenapa masyarakat Indonesia suka berkunjung dan menghabiskan ke Singapore ? Sebab mereka yang ditanya mengaku bahwa masyarakat Singapore DISIPLIN. Buang sampai tidak berani sembarangan, merokok tidak berani kalau bukan pada tempatnya itu adalah bagian dari kebiasaan penduduk Singapore. Manfaat ekonomi yang dirasakan adalah Singapore menjadi magnet lembaga-lembaga keuangan/Perusahaan dunia untuk membuka Kantor Cabang di Asia ada di Singapore. Imbas langsungnya adalah produktivitas meningkat yang membawa Singapore pada salah satu negara berpenghasilan tertinggi di dunia. Rakyatnya jadi makmur sentosa. Perusahaan penerbangan Singapore Airlines (SIA), Bandara Changi berkali-kali memperoleh penghargaan dunia. Iru tak lepas dari habits penduduk Singapore. 

Untuk ukuran Asia Tenggara PDB (Produk Domestik Bruto)  kita ada diperingkat nomor 4 di bawah Singapore, Malaysia dan Thailand. PDB Singapore per kapita terbesar yakni US 55.235. Thailand  US 6.125 dan Indonesia US 4.130 (2017) sumber databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/29.

PENUTUP

Tak ada rotan akarpun jadi itu dulu, sekarang kita balik sebaiknya rotan dulu, baru akar kemudian. Ini menunjukkan bahwa 75 tahun kita merdeka namun dispilin dan Produktivitas kita masih rendah. Kasus Pandemik Covid-19 menjadi cepat menyebarluas menginfeksi warga  ke -34 Provinsi di Indonesia dan memakan korban jiwa karena ketidakdisiplinan masyarakat memakai masker. Kalau kedisplinan masyarakat rendah bagaimana mau memperoleh Produktivitas Nasional tinggi. ? Belajarlah dari Singapore untuk meraih kesuksesan, kalau masih kurang belajarlah dari Korea Selatan. Kedua negara punya persamaan dan kemiripan sejarah dengan Indonesia. Singapore merdeka 9/8/1960, Korea Selatan 15/8/1965 dan kita merdeka 17/8/1945. Mengapa kedua negara itu sukses dan maju bisa diraih  sebagai salah satu  pusat keuangan dunia, dan negara industri. Mereka sukses, lantas kapan kita ikuti jejak mereka ?  

(16/8/2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun