Tak kalah juga pihak Bank Pemerintah menawarkan bantuan pinjaman berbunga rendah pada pelaku usaha. Bidang Kesehatan, Lembaga Eijkman berkompetisi untuk menemukan anti vaksin Merah putih dan masih tahap  uji klinis. semoga segera ditemukan secepatnya.
Regulasi perijinan juga disinggung dari semula ribet jadi tidak  ribet alias simpel. Ada yang menarik bidang yang disoroti yaitu Peningkatan Disiplin Nasional dan Produktivitas Nasional.Â
Penyampaian Preiden Prioritas kedua adalah "membajak momentum krisis." Ini sesungguhnya problematika  utama yang dihadapi bersama-sama para Menteri sebagai pembantu utamanya. Apakah kita sangggup membajak momentum krisis? Tanpa Pandemik Covid-19 saja sudah menurun perekonomian Indonesia apalagi sambil melakukan Lompatan-lompatan besar. Perekonomian Indonesia sebagaimana di kutip dari Kompas mengalami minus 5,32%.
Diibaratkan negeri Indonesia ini kata Jokowi Komputer hang jadi harus di re-boot, restart dan setting ulang. Sesaat saya membayangkan untuk sebuah komputer saja dibutuhkan step by step yang beresiko komputer kembali berfungsi atau malah rusak permanen. Lantas saya membayangkan lagi  jika itu yang terjadi pada sebuah negara tentu tidak bisa disamakan penanganannya seperti sebuah komputer. Lantas RI mau bangkit darimana jika mau membajak momentum krisis ?
QUANTUM LEAP
Indonesia butuh Quantum Leap, sebuah Film bergenre fiksi dibuat  serial 93 episode selama 5 musim hasil produksi NBC antara tahun 1989-1993.  Film tersebut menggambarkan sesosok tokoh penyelamat manusia dan bantu membebaskan dari segala masalah dan problematika rumit meloncat  dari satu tubuh manusia ke tubuh manusia lainnya. (Wikipedia).
Analogi kondisi Indonesia yang multiproblematika seperti sekarang ini butuh tokoh seperti Sam Beckett pemeran utama Quangtum Leap yang bisa mengatasi permasalahan dari satu bidang/sektor ke bidang/sektor lainnya, dari satu Kementerian ke Kementerian lain dengan aman. Kita butuh banyak tokoh2 seperti Sam Beckett yang datangnya dari kelompok sipil dan militer. Lantas apa resep yang mujarab dan ampuh itu terkait membajak momentum krisis  ?Â
PILIHAN BAJAK MOMENTUM KRISISÂ
Jawabannya ada di pidato presiden yaitu Peningkatan Disiplin Nasional dan Produktivitas Nasional. Kalau beberapa waktu lalu kita lihat di iklan berjalan NKRI HARGA MATI. Kini saatnya kita gemakan ke seluruh Nusantara, Provinsi, Kota/Kabupaten, desa, dusun dan dalam lingkungan terkecil  Rumah Tangga (nucleus) : "DISPLIN DAN PRODUKTIVITAS, HARGA MATI"  Contoh sederhana kenapa masyarakat Indonesia suka berkunjung dan menghabiskan ke Singapore ? Sebab mereka yang ditanya mengaku bahwa masyarakat Singapore DISIPLIN. Buang sampai tidak berani sembarangan, merokok tidak berani kalau bukan pada tempatnya itu adalah bagian dari kebiasaan penduduk Singapore. Manfaat ekonomi yang dirasakan adalah Singapore menjadi magnet lembaga-lembaga keuangan/Perusahaan dunia untuk membuka Kantor Cabang di Asia ada di Singapore. Imbas langsungnya adalah produktivitas meningkat yang membawa Singapore pada salah satu negara berpenghasilan tertinggi di dunia. Rakyatnya jadi makmur sentosa. Perusahaan penerbangan Singapore Airlines (SIA), Bandara Changi berkali-kali memperoleh penghargaan dunia. Iru tak lepas dari habits penduduk Singapore.Â
Untuk ukuran Asia Tenggara PDB (Produk Domestik Bruto)  kita ada diperingkat nomor 4 di bawah Singapore, Malaysia dan Thailand. PDB Singapore per kapita terbesar yakni US 55.235. Thailand  US 6.125 dan Indonesia US 4.130 (2017) sumber databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/29.
PENUTUP