Mohon tunggu...
sudarsono siburian
sudarsono siburian Mohon Tunggu... Dosen - Time Is Life

To Be or Not To Be: Penikmat kopi, senja dan hujan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Profesi Guru, Sebuah Proses Mengajar dan Belajar

7 Juli 2024   17:40 Diperbarui: 7 Juli 2024   17:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Profesi Guru (PPG) adalah sebuah program yang dilakukan untuk membantu jalon guru menjadi guru yang memiliki kopetensi yang baik dan meningkatkan profesionalitas. Guru yang professional adalah guru yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan(Yusutria, 2016). Program PPG yang saya jalani sendiri dilakukan secara berkelompok yang menuntut kerjasama dan juga tanggung jawab yang besar. Dalam menjalankan PPG saya berkesempatan untuk menjalankan ya di salah satu skolah swasta di palembang. 

Selama proses PPG berlangsung banyak hal yang saya pelajari. Saya dituntut untuk mampu bekrja dalam team, mampu mengatur waktu dengan baik, professional dan juga berintegritas. Dalam menjalani PPG ini mengatur waktu bagi saya menjadi tantangan yang cukup besar, dikarenakan PPG yang dilangsungkan bersamaan dengan jdwal kuliah, sehingga menjadikan saya harus benar benar mampu utuk mengatur waktu dengan baik dan membaut skala prioritas. Melalui PPG ini membuat saya belajar banyak hal sebagai calon seorang guru. Selama PPG banyak hal baru yang bisa saya pelajari untuk mempersiapakn diri saya sebagai seorang guru. Melalui PPG ini saya semakin menyadari bahwa seorang guru bukan hanya sekedar profesi namun guru dipanggil untuk mendidik bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan.

 Pembelajaran yang berlangsung secara online tentu bukan hal yang mudah bagi saya menjalankan PPG ini. Saya sebagai seorang guru menyadari perlunya kompetensi yang baik yang harus dimiliki oleh guru baik itu skill mengelolah teknologi dan memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran serta kompeten dalam menguasai materi ajar. Sejak pelaksanaan PPG ini yang dimulai dari observasi hingga saya terjun kelapangan untuk mengajar secara virtual membuat saya banyak belajar dari guru mentor serta dari siswa sendiri. 

Saya bersykur, karena kehadiran saya dapat diterima dengan baik oleh setiap siswa dan guru mentor, peduli terhadap saya serta respect akan apa yang saya bagikan kepada mereka. Respon siswa terhadap kehadiran saya membantu saya meningkatkan rasa percaya diri saya sebagai seorang guru . Berdasarkan hasil observasi dan pegalaman mengajar saya sadar bahwa apapun yang guru persiapkan, apapun yang guru telah rencanakan tidak selamanya sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan. Seorang guru perlu mempersiapkan diri dengan berbagai planning dan juga siap dengan situasi apapun. 

Guru harus mampu merancang pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif serta mampu mengembang potensi siswa secara holistis baik afektif, kognitif dan psikomotor. Sebagai seorang guru haruslah selalu siap dalam menghadapai kondisi dan situasi yang terjadi dilapangan ketika pembelajaran berlangsung. permasalahan yang timbul , tantangan dan hambatan yang ada bukan menjadi suatu penghalang bagi saya untuk melakukan yang terbaik, melainkan menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi saya untuk menjadi seorang guru . 

Guru sebagai pengajar dan pendidik perlu melihat kebutuhan siswa dan melihat permasalah yang siswa alami. Seorang guru perlu membuat kesepakaan bersama di dalam kelas tentang apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa dilakukan oleh siswa dan guru itu sendiri untuk mencegah adanya perilaku mayor siswa yang dapat menggangu proses pembelajaran. Saya sebagai serang guru yang melihat hal tersebut menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru  dalam menjalankan perannya. Mahasiswa guru menyadari bahwa setiap siswa diberikan keterampilan yang berbeda beda oleh Allah. 

disinilah saya menyadari perlunya guru memikirkan startegi yang cocok dan tepat untuk meningkatkan setiap keterampilan yang siswa miliki secara bersamaan. Disini saya menyadari bahwa seorang guru tidak boleh hanya berfokus pada satu pengembangan saja namun guru haruslah mendidik siswa , menuntun siswa untuk mengenal akan konsep dirinya sebagai gambar dan rupa Allah serta menolong siswa bertumbuh baik secara kognitif, afektif, san psikomotor. 

Guru juga perlu belajar dan tentunya saya pribadi perlu belajar untuk bagaimana menyikapi setiap permasalah yang terjadi di kelas. Guru seharunya bukanlah sosok yang yang perlu ditakuti, namun sebaga sosok yang disegani dan dihormati. Guru adalah pribadi yang dipanggil Allah sebagai perpanjanga tangan-Nya dalam untuk membawa siswa kepada pengenalan akan Allah, dan menajadi teladan bagi siswa ( Gultom, Sitompul, & Tamba, 2019). Guru dipanggil untuk memperjelas bahwa ada nilai nilai yang secara universal Tuhan berikan untuk menopang kehidupan manusia. Memberikan dunia yang teratur, baik hukum hukum alam dan juga segala aturan- aturan yang ditetapkan bagi manusia(Mazmur19). 

Guru berperan bukan hanya memfasilitasi namun membagikan wawasan, memicu siswa bagaimana mereka mengembangkan dan menggunakan setiap bakat pemberian Tuhan, memampukan siswa untuk melayani Tuhan dengan cara mendengar dan bertanggungjawab atas akal budi yang Tuhan berikan kepada mereka (Van Brummelen, 2009). Selama PPG berlangsung saya banyak belajar dari guru mentor dan siswa betapa pentingya bagi seorang guru untuk paham akan teknologi ditengan kondisi pembelajaran online serta mengerti setiap pribadi siswa. Guru Kristen harus menyadari bahwa dirinya merupakan orang yang dipanggil untuk mengajarkan semua disiplin ilmu pengetahuan di dunia berdasarkan kebenaran firman Allah dan diintegrasikan dengan seluruh ilmu (Prijanto, 2017) Guru Kristen merupakan sebuah panggilan untuk melakukan pelayanan pendidikan yang mengajarkan siswa akan identitas diri mereka (Debora & Han, 2020). 

Berdasarkan hal tersbut membuat saya ingin selalu memberikan yang terbaik setiap saya melakukan pembelajaran dengan melihat identitas saya terlebih dahulu sebagai seorang pendidik yang membawa siswa kepada pengenalan akan konsep diri mereka. Seorang guru harus terus belajar bagaimana manjadi seorang guru Kristen yang dewasa, bagaimana memberikan pengajaran yang benar dan tepat dan terus belajar untuk mendengar dan meresponi setiap apa yang terjadi dengan sudut pandang yang benar. 

Bagi saya pribadi sebagai mahasiswa guru menyadari bahwa mengajar bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan saja namun mengajar juga adalah salah satu proses belajar, dimana guru dan siswa sama sama saling belajar mendekatkan diri kepada Tuhan. Mengajar merupakan proses belajar bagaimana seorang guru membawa siswa kepada pengenalan akan Allah lewat pembelajaran yang diajarkan. Saya berharap kedepanya ketika saya menjadi seorang guru sadar akan identitas saya sebagai guru kriten yang merupakan perpanjagan tangan Allah sehingga saya tau apa yang harus saya lakukan untuk mendidik siswa yang saya ajarkan.

 Daftar Pustaka

 Debora, K., & Han, a. C. (2020). Pentingnya peanan guru kristen dalam membentuk karakter siswa dalam pendidikan kristen: Sebuah kajian etika kristen. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education , 5-10 Vol. 2, No. 1

 Gultom, E. L., Sitompul, H., & Tamba, K. P. (2019). Guru Kristen sebagai penuntun belajar siswa kelas xii di satu sekolah Kristen (Christian teachers as guides to learning for grade 12 students at one Christian school). JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education, 3(1), 63-79. doi:dx.doi.org/10.19166/johme.v3i1.1966 

Prijanto, J. H. (2017). Panggilan guru kristen sebagai wujud amanat agung Yesus Kristus dalam penanaman Nilai Alkitabiah pada digital. Ajournal of Language, Literature, Culture, and Education: POLYGLOT, 102-105 Vol. 13, No. 2. 

Van Brummelen, H. (2009). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas: Pendekatan kristiani untuk pembelajaran. Jakarta: Universitas Pelita Harapan Press. 

Yusutria. (2016). Profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jurnal Curricula, 38-46.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun