"Orang pintar minum tolak angin". Mendengar slogan tersebut sudah pasti kita langsung teringat akan obat herbal yang kaya akan manfaat. Apalagi kalau bukan Tolak Angin Sidomucul.
Diformulasikan sejak tahun 1930 oleh ibu Rachmat Sulistyo hingga sekarang, resep yang digunakan dalam memproduksi obat herbal ini tetap sama.
Menggunakan bahan organik pilihan seperti daun mint, jahe, madu, adas dan daun cengkeh merupakan komposisi yang tepat yang di kemas menjadi sebuah produk obat herbal.
Selain itu Tolak Angin juga di proses di pabrik modern berstandar GMP (Good Manufacturing Practices) dengan kualitas control yang begitu ketat.
Mungkin ini yang menjadi alasan kenapa Tolak Angin Sidomuncul tetap bertahan hingga saat ini. Selalu mempertahankan resep dan kualitas mutunya. Jadi sangat pantas atas pencapaian yang diraih Tolak Angin dengan menjadi satu-satunya obat masuk angin yang mendapat sertifikat Obat Herbal Terstandar dari BPOM RI.
Berbicara  mengenai obat herbal ini, tidak lengkap rasanya kalau hanya memaparkan sejarahnya namun tidak sharing mengenai pengalaman mengkonsumsinya.
Nah disini saya ingin bercerita ketika obat herbal ini benar-benar memberikan khasiat yang luar biasa yang saya rasakan.
Jadi pada waktu itu setelah satu bulan saya  mengabdi ke masyarakat dalam program KKN Kebangsaan akhirnya saya harus kembali ke kota asal saya.
Acara perpisahan yang kami lakukan malam sebelumnya bersama masyarakat membuat saya merasa kondisi saya yang tidak fit di pagi harinya. Belum lagi tidur yang hanya beberapa jam karena terlarut dalam suasana acara malam perpisahan. Â Saya mencoba mengisi perut saya dengan sarapan pagi untuk membuat tubuh saya kembali fit. Namun tak kunjung berhasil. Meriang, panas dingin, pusing dan mual masih saya rasakan. Saya masih berusaha untuk tetap terlihat fit dan tidak memberitahukan kepada teman-teman akan kondisi saya ini. Dengan alasan tidak ingin merepotkan mereka.
Sembari menunggu bus jemputan saya teringat akan Tolak Angin yang saat itu sudah di persiapkan oleh mama sebelum menjalani program KKN sebagai bekal obat bagi saya. Jadi mama berpesan jika saya merasa tidak enak badan maka saya di sarankan untuk mengkonsumsi Tolak Angin.
Selama satu bulan mengabdi saya selalu membawa Tolak Angin itu di dalam tas saya. Namun sayangnya tidak pernah saya minum. Sedikit info saya itu bukan orang yang sakit dikit minum obat. Karena saya berfikiran yang namanya obat identik dengan bahan kimia.
Biasanya jika saya merasa tidak enak badan saya akan meminta mama untuk memijat saya dan setelah itu saya akan merasa segar kembali.
Nah puncaknya itu saat KKN. Ketika jauh dari mama dan tidak ada yang dapat memijat saya, seketika saya ingat pesan mama tentang Tolak Angin ini.
Akhirnya saya coba mengambil satu sachet Tolak Angin di dalam tas dan membaca komposisi serta khasiat yang di tawarkan saya putuskan untuk mengkonsumsinya sebelum melakukan perjalanan.
Setelah mengkonsumsi Tolak Angin saya merasakan adanya sensasi manis yang berasal dari madu, hangatnya jahe dan daun cengkeh, dinginnya daun mint serta wanginya adas yang berkolaborasi menjadi satu di tenggorokan dan tubuh saya.
Sedikit demi sedikit saya mulai merasakan khasiat mengkonsumsi Tolak Angin ini. Saya mulai merasa sedikit membaik dan tubuh saya merasa hangat.
Ketika bus jemputan datang, akhirnya di perjalanan saya putuskan untuk tidur dan mengistirahatkan badan. Setelah beberapa jam perjalanan sayapun terbangun dan merasa semakin membaik.
Akhirnya saya putuskan untuk mengkonsumsi kembali satu sachet Tolak Angin. Ternyata khasiat Tolak Angin ini benar-benar nyata saya rasakan dan sayapun sadar bahwa ternyata tidak semua obat itu identik dengan bahan kimia. Seperti halnya Tolak Angin ini yang Lebih dari Sekedar Atasi Masuk Angin yang terbuat dari bahan-bahan herbal alami.
Kamu harus tahu bahwa Tolak Angin ini dapat diminum saat sebelum melakukan aktivitas yang padat, perjalanan jauh, saat kurang tidur, dan saat kecapekan.
Tolak Angin juga efektif  mengatasi gejala masuk angin seperti pusing, meriang, perut mual, kembung, pusing, demam dan yang paling penting dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Jadi sepertinya tidak perlu repot-repot lagi meminta mama untuk memijat saya karena Tolak Angin dapat di bawa serta di konsumsi kapapun dan dimanapun tanpa efek samping. Kalau masuk angin, orang pintar minum Tolak Angin Sidomuncul.
Selanjutnya yaitu Tolak Angin Flu yang sangat efektif mengatasi flu dan gejala-gejalanya. Tolak Angin Anak yang diperuntukkan bagi anak-anak. Jadi ternyata tidak hanya untuk orang dewasa, Tolak Angin pun mengeluarkan produk yang juga dapat di konsumsi oleh anak-anak. Selain itu ada juga varian yang bernama Permen Tolak Angin.
Produk berbentuk permen herbal ini berkhasiat melegakan tenggorokan serta tersedia juga Permen Tolak Angin yang bebas gula bagi yang membatasi konsumsi gula.
Nah satu lagi yang menarik dari varian Tolak Angin ini yaitu, Tolak Angin Care. Minyak angin aromatherapy berbentuk roll on dengan aroman yang menyegarkan yang mengandung zat aktif berupa minyak jahe dan minyak papermint.
Jadi dari beberapa varian Tolak Angin yang ada kamu sudah tau mau pilih yang mana ? Atau masih bingung karena banyaknya varian ?
Tenang, tidak usah bingung kamu tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhanmu dan bentuk produk yang ingin di digunakan. Ingin varian yang bisa langsung di minum, berbentuk permen, atau yang berbentuk roll on. Karena masing-masing varian pastinya memiliki manfaat dan khasiat yang tidak perlu di ragukan lagi.
Orang pintar pastinya minum Tolak Angin Sidomuncul yang tidak hanya lebih dari sekedar  atasi masuk angin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H