Yung, kemarin aku melihatmu
duduk bersandar pada rotan yang keropos
Memandang kosong, entah sedang menunggu siapa
Katamu, dia akan segera datang
Menjemput dan membawamu ke tempat tanpa cerita
Aku paham, Yung
Kesepian telah merenggut bahagiamu
Usai hati terkepung rindu
Mulai kau asing lantas menjauh
Siang dan malam terus menggunjing sendiri
Ratap cemas, kesal dan kecewa tiada henti
Lihat aku, Yung!
Ada aku di sini
Berdiri sambil menanti percayamu
Badai rindu rasanya belum reda
Masih membekas dan mengoyak relung kalbu
Jiwamu masih terkunci
Pikirmu berhenti pada cerita Cinderella
Kenapa, Yung?
Kenapa hatimu tak kunjung terbuka?
Lalu membiarkan harum mawarku tumbuh di sana
Menjadi penghuni tetap, menemanimu sampai bumi bergejolak
Â
Batang, 17 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI