Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia, seperti makan dan minum. Ini bukan hanya saat tubuh kita beristirahat, tetapi juga saat beberapa proses penting berlangsung dalam tubuh kita. Salah satu hubungan yang sudah lama dipelajari selama beberapa dekade adalah kaitan antara tidur yang baik dan menjaga berat badan ideal.
Masalah berat badan telah menjadi tantangan kesehatan utama di seluruh dunia. Topik tingginya tingkat obesitas telah memicu minat dalam bagaimana tidur dapat memengaruhi pengelolaan berat badan. Bagaimana tidur memengaruhi berat badan kita? Apa yang terjadi saat kita tidur? Dan bagaimana kita dapat memanfaatkan tidur yang baik untuk mencapai berat badan yang ideal? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan kita eksplorasi dalam artikel ini.
Tidur dan Hormon
Salah satu cara tidur memengaruhi berat badan adalah melalui pengaruhnya terhadap hormon dalam tubuh kita. Selama tidur, berbagai hormon dilepaskan dan diatur ulang, dan beberapa di antaranya memiliki dampak langsung pada nafsu makan dan metabolisme.
1. Leptin dan Ghrelin
Leptin dan ghrelin adalah dua hormon yang memainkan peran penting dalam mengendalikan nafsu makan. Leptin diproduksi oleh jaringan lemak kita dan memberi sinyal ke otak bahwa kita sudah kenyang. Ghrelin, yang diproduksi oleh lambung, memberi sinyal lapar. Ketika kita tidur kurang dari seharusnya, tubuh kita menghasilkan lebih banyak ghrelin dan kurang leptin. Akibatnya, kita merasa lebih lapar dan kurang puas setelah makan. Inilah mengapa tidur yang tidak memadai sering dikaitkan dengan peningkatan asupan kalori.
2. Insulin
Tidur yang baik juga penting untuk sensitivitas insulin yang sehat. Ketika kita tidur kurang, tubuh kita cenderung menjadi kurang responsif terhadap insulin, menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Ini, pada gilirannya, dapat memicu peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak.
3. Kortisol
Kortisol, juga dikenal sebagai hormon stres, memiliki hubungan yang kompleks dengan tidur. Biasanya, kortisol mencapai puncaknya pada pagi hari dan menurun sepanjang hari. Namun, tidur yang tidak memadai dapat mengganggu pola ini, menyebabkan peningkatan produksi kortisol. Tingginya kadar kortisol dapat merangsang nafsu makan, terutama untuk makanan tinggi lemak dan gula.