Pelaku men-DM korban dalam salah satu SGnya. Saat itu pelaku melontar pesan memuji dan mengajak kerjasama yang meyakinkan korban untuk menjadi host live untuk interaksi dengan viewer dalam suatu aplikasi melalui link yang dikirimkan pelaku.
Tentunya dengan nominal yang cukup tinggi, bahkan dibayar dengan dolar.
Tanpa curiga, korban menyetujui tawaran tersebut dan mulai meng-klik link tersebut dan mendownload aplikasi (APK) yang dimaksudkan.Â
Kecurigaan dimulai ketika log in di apk tersebut, karena terdapat beberapa akun live yang kurang etis di awal log in.
Namun korban masih berprasangka baik, karena mengira apk tersebut hanya sebagian konten kurang etis sebagian lagi konten live ngobrol ngobrol pada umumnya.
Namun, setelah korban menganalisis selama beberapa jam apk tersebut, memperkuat rasa curiganya karena mayoritas konten dalam apk tersebut hal hal tidak etis terkait 18+ korban pun langsung meng-uninstal apk tersebut dan lebih selektif dengan orang yang mengajaknya kerjasama.
Beliau tidak menaruh curiga apapun karena beberapa kali sempat ada yang menawarkan hal serupa dan menjadi partner kerja.
"Tidak ada hal aneh yang dilontarkan pelaku, pelakunya memuji hasil photoshoot yang saya bagikan di SG dan langsung menyampaikan ketertarikannya untuk mengajak saya kerjasama menjadi host live di salah satu apk. Dan apk-nya dikirim melalui link, dimana apk tersebut tidak ada di playstore" ucap korban, Senin (04/11/24)
"Saya langsung download apk yang dimaksud, sekali buka ada beberapa konten yang kurang nyaman dilihat, dipikir tuh hanya beberapa saja yang begitu. Pas scroll cukup lama dan menganalisanya, saya pun paham kalau ini gak bener, memang khusus akun live 18+. Langsung saya uninstal karena takut." ujarnya lagi, Senin (04/11/24)
Bahkan korbanpun menyampaikan bahwa dirinya merasa dirugikan walaupun tidak secara fisik dan materi, namun secara mental sangat dirugikan.