Kedua, Fleksibilitas dan Adaptasi Lokal: Kurikulum ini dirancang lebih fleksibel, memungkinkan sekolah dan guru menyesuaikan metode pembelajaran sesuai kebutuhan dan konteks lokal.
Ketiga, Pengembangan Keterampilan Hidup: Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengajarkan keterampilan hidup seperti literasi digital, pemecahan masalah, dan berpikir kritis yang relevan dengan tuntutan zaman.
Kontra Kurikulum Merdeka:
Pertama, Ketidakpastian dalam Konsistensi: Penerapan Kurikulum Merdeka dapat menimbulkan ketidakpastian konsistensi antar sekolah dan daerah, menyulitkan evaluasi dan pembandingan hasil pendidikan.
Kedua, Persiapan Guru dan Sumber Daya yang Kurang Memadai: Implementasi kurikulum ini membutuhkan persiapan dan sumber daya yang mungkin belum cukup tersedia di semua sekolah.
Ketiga, Kesenjangan Antardaerah: Daerah dengan keterbatasan sumber daya mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum ini, yang berpotensi meningkatkan kesenjangan pendidikan.
Keempat, Kesulitan dalam Evaluasi Prestasi: Karena Kurikulum Merdeka berfokus pada pendekatan pembelajaran berbasis proses dan pengalaman, penilaian dan pengukuran prestasi siswa mungkin menjadi lebih kompleks.
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan kaya sumber belajar, menjauh dari pendekatan monoton, serta mendorong inovasi. Guru terus berupaya mencari media pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih menarik dan mengembangkan soft skills seperti keterampilan interaksi dan pengelolaan diri pada siswa. Guru yang inovatif dapat menginspirasi siswa untuk menjadi lebih kreatif.
Namun, penerapan Kurikulum Merdeka memerlukan penyesuaian tambahan dan sosialisasi lebih lanjut. Guru menghadapi tantangan berupa minimnya sosialisasi dari pemerintah dan kurangnya persiapan dalam beradaptasi dengan kurikulum ini. Diperlukan kolaborasi antara sekolah dan dinas pendidikan setempat untuk memahami cara mengintegrasikan Kurikulum Merdeka secara efektif dalam pembelajaran.
Dengan demikian, perdebatan pro dan kontra mengenai Kurikulum Merdeka menunjukkan kompleksitas perubahan dalam pendidikan. Pendekatan holistik dan pertimbangan yang matang sangat penting dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan pendidikan yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H