Mohon tunggu...
SUCI RAHMADIANA 121211031
SUCI RAHMADIANA 121211031 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Suci Rahmadiana Universitas Dian Nusantara NIM 121211031 Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik nama dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wacana RMP Sosrokartono : Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi Ruang Publik

26 Desember 2024   21:08 Diperbarui: 26 Desember 2024   21:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanpa Pamrih: Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe :        PPT K15

Penerapan:
Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai ini bisa diwujudkan melalui kerja sama, solidaritas sosial, dan penolakan terhadap tindakan yang merugikan orang lain, seperti korupsi atau diskriminasi.

3. Murid, Gurune Pribadi, Muride Pribadi, Pamulangane Sengsama Sesami

(Murid adalah Gurunya Pribadi; Guru adalah Muridnya Pribadi; Pelajaran dari Penderitaan Sesama, Pahala Kebaikan, dan Keharuman Sesama)

  • Makna:
    Filosofi ini mengajarkan bahwa manusia adalah guru dan murid bagi dirinya sendiri. Kebijaksanaan sejati lahir dari introspeksi, dan pelajaran hidup bisa ditemukan dari penderitaan yang dialami oleh sesama. Sosrokartono juga menekankan bahwa kebaikan yang dilakukan kepada orang lain akan membawa manfaat yang lebih besar, baik bagi individu maupun masyarakat.

  • Refleksi:
    Setiap tindakan yang dilakukan terhadap orang lain menjadi cerminan nilai-nilai yang kita pegang. Ketulusan dalam membantu orang lain tidak hanya memberikan pahala di dunia dan akhirat tetapi juga meninggalkan warisan yang harum.

  • Penerapan:
    Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini mengingatkan kita untuk selalu berbagi dan peduli. Menggunakan pengalaman hidup, terutama penderitaan orang lain, sebagai pelajaran akan membuat kita lebih bijaksana dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan sosial.

Relevansi dan Implementasi di Era Modern

Ketiga ajaran ini tidak hanya menjadi panduan moral individu tetapi juga dapat diterapkan dalam konteks sosial yang lebih luas, termasuk dalam mencegah tindakan destruktif seperti korupsi, konflik, atau ketidakadilan. Berikut adalah beberapa contoh implementasi:

  1. Mengembangkan Kepemimpinan Diri:

    • Dengan terus belajar dan introspeksi, seseorang akan memiliki integritas yang kuat dan kemampuan untuk membuat keputusan yang adil.
  2. Menumbuhkan Empati dan Solidaritas:

    • Kesadaran akan kesatuan manusia akan mendorong kita untuk lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain dan mengurangi perilaku egois.
  3. Menginspirasi Kebaikan dan Ketulusan:

    • Menggunakan penderitaan sesama sebagai pelajaran dan melakukan kebaikan tanpa pamrih akan menciptakan komunitas yang harmonis dan penuh kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun