Mohon tunggu...
SUCI RAHMADIANA 121211031
SUCI RAHMADIANA 121211031 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Suci Rahmadiana Universitas Dian Nusantara NIM 121211031 Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik nama dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Publik John Rawls

1 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.lpwntb.or.id/

Menjamin Kebebasan dan Kesetaraan
Ruang publik yang adil memastikan bahwa tidak ada individu atau kelompok yang diabaikan atau didiskriminasi dalam proses pengambilan keputusan publik. Dengan memberikan akses yang setara kepada semua orang, termasuk kelompok minoritas atau yang terpinggirkan, ruang publik menjadi tempat di mana kebebasan dan kesetaraan terjamin. Ruang publik menurut Rawls tidak hanya tentang akses fisik, tetapi juga tentang kesetaraan kesempatan dalam berpartisipasi, berbicara, dan mempengaruhi keputusan kolektif.

  • Mencegah Dominasi Kekuasaan
    Tanpa ruang publik yang adil, ada risiko bahwa segelintir kelompok dengan kekuatan ekonomi atau politik yang besar akan mendominasi diskusi publik dan memaksakan kepentingan mereka di atas kepentingan umum. Dalam sistem yang adil, ruang publik harus diatur sedemikian rupa agar tidak ada kelompok yang memiliki kekuatan dominan dalam proses deliberasi publik. Dengan kata lain, ruang publik yang sehat harus melindungi pluralisme dan mencegah konsentrasi kekuasaan pada satu pihak.

  • Bagaimana Mewujudkan Ruang Publik yang Adil dalam Perspektif John Rawls?

    adil-png-66fc183634777c028f604e52.png
    adil-png-66fc183634777c028f604e52.png
    Setelah memahami definisi dan pentingnya ruang publik dalam teori Rawls, langkah berikutnya adalah membahas bagaimana ruang publik yang adil dapat diwujudkan dalam praktik. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan ruang publik yang memenuhi prinsip-prinsip keadilan Rawls, baik dalam skala nasional maupun lokal.
    1. Penerapan Prinsip Tirai Ketidaktahuan (Veil of Ignorance)
      Rawls memperkenalkan konsep tirai ketidaktahuan sebagai cara untuk merancang institusi-institusi publik yang adil. Di bawah tirai ketidaktahuan, para pembuat kebijakan diminta untuk merancang aturan tanpa mengetahui posisi sosial, ekonomi, ras, agama, atau jenis kelamin mereka. Dengan demikian, mereka akan cenderung memilih aturan yang adil untuk semua pihak, karena mereka tidak tahu di mana mereka akan berada dalam hierarki sosial. Prinsip ini dapat diterapkan dalam ruang publik dengan memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak memihak kelompok tertentu.

    2. Penguatan Lembaga Demokrasi dan Keterbukaan
      Ruang publik yang adil tidak mungkin terwujud tanpa adanya lembaga-lembaga demokratis yang kuat dan transparan. Lembaga-lembaga ini harus mampu menampung aspirasi dan kepentingan berbagai lapisan masyarakat, serta memfasilitasi partisipasi yang setara bagi semua warga negara. Dalam hal ini, pemerintahan yang terbuka (open government), akses terhadap informasi publik, dan media yang bebas dan adil adalah elemen penting yang harus dijaga dan diperkuat.

    3. Mengurangi Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
      Ketimpangan ekonomi yang ekstrem dapat merusak ruang publik, karena individu dengan kekuatan ekonomi lebih besar cenderung memiliki pengaruh lebih besar dalam pengambilan keputusan publik. Untuk menciptakan ruang publik yang adil, ketimpangan sosial dan ekonomi harus diminimalisir. Pemerintah harus menerapkan kebijakan redistributif yang memastikan bahwa mereka yang kurang beruntung memiliki akses yang setara terhadap sumber daya publik, pendidikan, dan kesempatan ekonomi.

    4. Pengakuan dan Penghormatan terhadap Keragaman
      Ruang publik yang inklusif harus mengakui dan menghormati keragaman identitas, nilai, dan perspektif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kelompok yang merasa terpinggirkan atau diabaikan dalam proses deliberasi publik. Rawls menekankan pentingnya kesepakatan overlapping consensus, yaitu kesepakatan yang muncul dari berbagai pandangan moral atau agama yang berbeda, namun dapat menemukan titik temu dalam prinsip-prinsip keadilan dasar. Ini berarti bahwa ruang publik harus dirancang sedemikian rupa agar mampu menampung perbedaan pandangan tanpa mengorbankan kesetaraan atau kebebasan.

    5. Mengutamakan Kepentingan Publik di Atas Kepentingan Pribadi
      Dalam ruang publik, Rawls berpendapat bahwa kepentingan publik harus menjadi prioritas utama dibandingkan dengan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini berarti bahwa kebijakan publik yang diambil dalam ruang ini harus mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan, terutama mereka yang paling rentan. Kebijakan yang terlalu berpihak pada satu kelompok atau yang hanya memperkuat ketidaksetaraan tidak dapat dianggap adil menurut prinsip Rawls.

    Kesimpulan

    Ruang publik, dalam perspektif John Rawls, bukan hanya sebuah tempat fisik di mana orang berkumpul, tetapi juga merupakan arena di mana prinsip-prinsip keadilan diuji dan dilaksanakan. Melalui ruang publik, warga negara dapat berpartisipasi secara setara dan bebas dalam pengambilan keputusan politik yang mempengaruhi kehidupan mereka. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun