Mohon tunggu...
SucI Nurul Hidayah
SucI Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebagai mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cara Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Pada Diri Sendiri

29 Januari 2025   00:09 Diperbarui: 29 Januari 2025   00:08 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Pada Diri Sendiri

Oleh: Suci Nurul Hidayah

Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Prodi S1 keperawatan

Kesehatan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Kondisi sehat memungkinkan seseorang untuk beraktivitas dengan maksimal dan menjalani hidup yang penuh dengan energi. Namun, kesehatan tidak hanya mencakup pada faktor fisik saja, tetapi pada kondisi mental seseorang. Pola hidup sehat yang mencakup beberapa aspek seperti pola makan yang seimbang, olahraga yang teratur, dan manajemen stress, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fisik dan mental.

Kesehatan fisik dan kesehatan mental adalah dua pilar yang saling berhubungan dalam menciptakan kualitas hidup yang optimal. Pada saat ini tantangan gaya hidup, tekanan pekerjaan, dan paparan teknologi sering kali berdampak buruk pada kedua aspek ini. Kesehatan fisik dan kesehatan mental memiliki hubungan timbal balik yang erat. Contohnya, olahraga tidak hanya memperbaiki kondisi fisik juga meningkatkan hormon endorfin yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia, gangguan mental seperti depresi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.  

Pada era zaman seperti saat ini banyak orang yang cenderung fokus pada pekerjaan atau kegiatan sehari-hari yang padat, sering kali terjadi hal tersebut dapat menimbulkan kurang nya perhatian terhadap keseimbangan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kesehatan fisik dan kesehatan mental sangat berpengaruh dalam upaya menyeimbangkan aktivitas fisik serta pemeliharaan kesehatan mental bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Contoh khususnya, di Indonesia sendiri menempati posisi ke 10 daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi didunia. Oleh karena itu banyak penderita obesitas mengalami stres dan depresi.

Hal itu terjadi kepada seorang pemuda yang saat ini sedang menghadapi masalah pada kesehatan fisik dan masalah pada kesehatan mental, Jono mengalami obesitas pada tubuh nya, oleh karena itu Jono juga merasa depresi. penyebab Jono mengalami obesitas adalah Jono sering tidak menjaga pola makan nya, dia memakan makanan secara berlebihan dan mengandung kalori yang tinggi, serta dia juga tidak memikirkan apa yang akan terjadi kepada diri nya setelah melakukan hal tersebut. Karena hal tersebut, Jono merasakan kecemasan yang berlebihan sehingga menyebabkan dia mengalami depresi. 

Obesitas adalah kondisi ketika tubuh memiliki lemak yang berlebih. Kondisi ini juga disebabkan oleh asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan aktivitas membakar kalori. Mengakibatkan kalori yang berlebihan itu menumpuk dalam bentuk lemak. Tubuh bisa disebut terkena obesitas apabila indeks massa tubuh (IMT) yaitu ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang adalah 30 kg/m2 atau lebih.

Obesitas juga dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi kalori, lemak, gula dan karbohidrat yang diolah secara berlebihan. Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga dan gaya hidup yang kurang gerak biasa nya menjadi penyebab obesitas yang paling umum. Masalah psikologis dalam diri sendiri seperti stress atau depresi dapat terjadi, serta gangguan makan juga bisa mendorong seseorang untuk makan secara berlebihan. Dan juga bisa disebabkan oleh beberapa pengaruh obat-obatan seperti anti depresan atau kortikosteroid yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Penderita obesitas seringkali menghadapi masalah kesehatan mental yang signifikan. Kondisi fisik yang berkaitan dengan obesitas seperti penurunan rasa percaya diri, hinaan sosial, diskriminasi, dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan stress. Selain itu, faktor-faktor psikologis seperti pola makan, emosional, dan kecanduan makanan juga bisa berkontribusi pada peningkatan berat badan. Sebaliknya, obesitas bisa memperburuk kondisi mental karena berpengaruh pada tubuh, keterbatasan fisik, dan peningkatan resiko gangguan psikologis lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun