Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berhentilah Hana

11 Agustus 2022   00:58 Diperbarui: 11 Agustus 2022   01:05 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perlahan aku mulai merasakan senja tak lagi menemaniku. Dia perlahan mulai tenggelam bersama dengan harapanku yang perlahan mulai menipis. Langit pun mulai gelap, lalu diam-diam menampakan gemerlap bintang yang memancarkan cahaya lembut. Kemudian aku bangkit setelah lama mengambil posisi duduk kuajak tubuhku untuk beristirahat. Kemudian aku berbaring ditempat tidur.

Selimut tebal dan lembut melindungiku dari dinginnya malam hari hingga aku terbuai dan Aneh kenapa ruangan ini sepi? aku berjalan menelusuri satu persatu ruangan hanya terlihat dinding dan coretan merah yang menodai warna putihnya, aku mencoba mendekat dan membacanya "KAMU HARUS BERHENTI DAN TEMUKAN KEBAHAGIAAN KAMU." 

Aku mencoba memahami kalimat tersebut hingga aku tak sadar sudah berada di lorong menuju arah dapur. Lagi-lagi aku menemukan kalimat yang bertuliskan "HANA DI LUAR SANA MASIH ADA KEBAHAGIAAN LAIN, BERHENTILAH!" Aku terus berjalan dan sampai di depan dapur, aku melihat seorang menggunakan jubah hitam menutupi seluruh wajahnya perlahan mendekat dan "Jleb" benda tajam yang dia pegang menusuk perutku. 

Aduh, sontak aku kesakitan dan terbangun. "Syukurlah itu hanya mimpi" Ucapku sedikit lega. Ketikaku menoleh ke samping melihat jam dinding ternyata sudah pukul 05.00 WIB dan itu artinya aku tertidur pulas sampai lupa tidak solat tahajud. Aku bergegas turun dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi dan mengambil wudhu setelah itu aku melaksanakan sholat subuh.

5 Menit kemudian..

Matahari mulai meninggi, lalu diam-diam membuyarkan lamunanku tentang mimpi semalam dengan cahaya kuningnya yang bersinar lembut menghangatkan tubuh dalam pagi-pagiku yang dingin. 

Tiba-tiba ponselku berdering tanda adanya panggilan masuk aku tahu panggilan masuk ini dari Aldi karena aku memasang nada dering yang berbeda untuk Aldi. Aku senang sekali dia menelpon ku karena ini momen yang sangat langka, biasanya aku yang menelpon dan menanyakan keadannya setiap hari.

"Hana bisa kita bertemu hari ini?" Katanya yang mengajakku untuk bertemu. Senyum bahagia terpancar diwajahku saat mendengar itu, tentu saja aku tidak akan menolak ajakan Aldi untuk bertemu.

"Baik jika kamu bisa, kita bertemu di taman tempat biasa kita bertemu pukul 10.00 WIB." Ucapnya yang menentukan tempat untuk kita bertemu.

"Baiklah." Ucapku yang sekaligus mengakhiri dan menutup telpon.

Semenjak kami satu kampus kami memang sempat bertemu di taman itu ketika kami berkumpul dalam satu organisasi daerah yang membuat kami dekat hingga akhirnya kami selalu menanyakan perihal tugas dan perkuliahan di jurusan kami masing-masing dan saling membantu satu sama lain, tidak hanya itu aku sempat mengajak dia bertemu hanya sekedar memberi kotak makan yang sengaja aku masak sendiri dengan penuh cinta dan semangat agar dia tidak kelaparan hahah sungguh terdengar sangat berlebihan tapi cinta memang seperti ini membuat orang melakukan apapun untuk orang yang dicintainya.

Sudah pukul 09.00 WIB aku belum bersiap-siap, aku memutuskan untuk memakai tunik Biru tua yang 2 (dua) hari lalu aku beli bersama dengan teman ku di pasar baru. Dengan model simple dan warna yang terang membuat tunik ini memiliki kesan indah dan menarik untuk dilihat, aku sengaja selalu membeli pakaian berwarna biru tua karena menurut ku warna biru tua memiliki kesan damai dan juga aura yang positif. Dan tidak hanya itu warna biru tua merupakan warna kesukaan Aldi. Setelah berpakian aku langsung bergegas keluar mengunci pintu dan pergi menemui Aldi.

***

Pukul 10.20 WIB Taman dekat Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa atau biasa di sebut Gedung PKM, seorang laki-laki memakai kemeja Biru tua, celana levis coklat dan topi coklat tengah asik memainkan ponselnya. Aku tahu itu pasti Aldi dengan gaya khas yang selalu memakai topi coklat. Aku mencoba menghampirinya

"Maaf aku membuat kamu menunggu" Ucapku merasa tidak enak karena membuat dia menunggu.

"Hanya 20 menit tidak masalah." Ucapnya tersenyum.

"Aku mau minta bantuan kamu boleh?" Ucapnya yang mengawali pembicaraan. Sudah aku duga dia mengajakku untuk bertumu hanya untuk meminta bantuan kepada aku, ayolah Aldi tidak ada bahasa yang lain apa? aku ingin berbincang soal apapun itu asal jangan tentang ini aku tahu membantu orang itu tidak masalah justru sangat bagus tapi kamu sering menghilang tidak ada kabar setelah kamu meminta bantuan dan datang lagi setelah kamu perlu bantuan, hati aku pun perlu bantuan. Apa kamu tidak sadar dengan segala kebaikan aku selama ini, perhatian aku selama ini?

"Kok diam?" Tanya Aldi yang menghentikan lamunanku.

"Iya bantu apa?" Tanyaku kembali.

"Ada acara angkatan minggu depan aku di tugaskan untuk menjual makanan dan uang hasil makanannya di gunakan untuk acara itu, kamu mau bantu aku menjualkan makanannya?" Ucapnya seraya meminta bantuan agar aku menjualkan makanan itu. Sebenarnya aku tidak mau tapi aku tidak tega menolaknya setidaknya aku membantu dia karena dia temanku dan aku mencintai temanku ini argg aku mulai tidak waras kenapa aku sangat mencintai dia sehingga membuat ku melakukan semua yang berkaitan dengan dia sekali lagi cinta membuatku buta.

"Baiklah aku akan membantu kamu." Ucapku yang membuat dia tersenyum dan bahagia. Tolong senyum seperti ini untuk aku setiap hari al walau aku tidak memiliki ikatan dengan kamu setidaknya kamu bahagia dengan apa yang aku lakukan, aku akan membuat kamu bahagia meskipun kita sebagai teman dan aku berharap kita lebih dari seorang teman.

"Terima kasih banyak Han, kamu memang Teman terbaik aku, tidak salah tuhan mempertemukan kita di SMA hingga akhirnya kita satu Kampus, semoga kita tetap menjadi teman baik dan saling membantu ya." Ucapnya seraya memegang tangan ku tanda terima kasih. Entah aku harus bahagia, atau bersedih mendengar hal itu aku hanya seorang teman yang mencoba menjadi kekasih, benar sekali tuhan mempertemukan kita di dua tempat yang berbeda namun dengan rasa yang sama ya aku dengan rasa peduli dan berharap kamu mencintai aku dan kamu dengan rasa acuh, cuek dan berharap kita menjadi teman tidak lebih. Ketika kita mencintai seseorang kita harus siap menerima resiko yaitu tidak dicintai kembali, ini terdengar menyakitkan namun itulah resikonya, jika kamu tidak siap dengan semua resiko itu jangan kamu coba-coba mencintai karena itu akan membuat kamu frsustasi dan tidak semangat lagi. Hahaha terdengar bodoh ketika seseorang tidak semangat menjalani hidup hanya karena tidak dicintai kembali ayolah kawan ini bukan dunia film yang bisa mendapatkan apa yang kita impikan.

"Oh iya Al aku sampai lupa, aku ingin bertanya boleh?" Ucapku sebelum kami memutuskan untuk kembali ke fakultas kami masing-masing.

"Ada apa?" Ucap dia seolah mengintrograsi aku.

"Jika ada perempuan suka kepada kamu bagaimana?" Ucapku sontak membuat dia terkejut.

"Kenapa kamu tanya seperti ini?" Ucap dia yang malah bertanya kepadaku.

"Tidak, aku hanya ingin tahu saja." Ucapku gugup.

"Oke aku akan jawab, sebelumnya aku sudah tahu maksud kamu, ada seorang perempuan cinta kepada aku dan aku tahu perempuan itu siapa, tapi aku tidak mencintai perempuan itu, aku hanya menganggapnya teman tidak lebih dari itu, karena aku sudah mempunyai perempuan idaman aku sendiri, aku bingung bagaimana aku bisa menjelaskan kepada dia agar cintanya tidak berlebihan kepadaku karena aku tidak ingin membuat dia terus berharap dan meunggu yang tidak pasti, apa aku harus menjauhinya? tapi aku tidak tega melihat dia menangis dan kehilangan dia sebagai teman aku, kamu mau tau orang yang aku cintai, nanti aku kenalkan kepada dia ya." Ucapnya yang membuat aku syok dan entah harus berkata apalagi.

Jadi selama ini dia tahu bahwa aku suka kepada dia tapi dia tidak menghiraukannya bahkan dia mencintai perempuan lain. Hahaha lucu Hana untuk apa kamu mencintai dia seorang diri, untuk apa kamu merindukan dia selama ini, untuk apa? hanya membuang waktu dan perasaan kamu saja. Kamu hanya kehilangan orang yang tidak mencintai kamu sedangkan dia kehilangan orang yang mencintai dia.

"Kamu tahu orang yang mencintai kamu Al?" Tanyaku memastikan.

"Iya aku tahu Han." Ucapnya yakin.

"Siapa orangnya?" Tanyaku kembali memastikan semoga dia tidak mengetahui jika aku mencintai dia.

"Kamu Hana" Ucapnya membuat aku malu dan tidak tahu harus apa.

"Aku tahu Han, kamu mencintai aku, tapi maaf aku hanya menganggap kamu teman saja, aku tidak ingin kehilangan kamu, kamu baik, peduli, perhatian tapi bukan kamu orang aku cintai, kamu cantik, kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari aku." Ucapnya yang semakin membuat aku ingin menumpahkan air mata namun aku menahannya aku tidak ingin terlihat lemah di depannya.

"Hahahah kamu terlalu mendalami film sinetron Al, tidak masalah bagi aku jika kamu tidak mencintai aku, kamu butuh bahagia jika aku bukan kebahagiaan kamu aku tidak masalah bukankah cinta tidak harus memiliki? kamu bahagia aku ikut bahagia meskipun aku bukan kebahagiaan kamu, inilah yang aku ingin dengar langsung dari kamu, jika kamu sudah menjelaskannya aku merasa lega, kita tetap bisa menjadi teman baik, karena menjadi teman kamu saja aku sudah bahagia. 

Tekadang seseorang bekerja keras untuk mendapatkan cintanya, jika tuhan berkata dia bukan orangnya maka sampai kapan pun tidak akan pernah dipersatukan, terkadang cinta membuat manusia melakukan hal nekat tapi untuk aku hal nekat yang paling elegan adalah dengan mengikhlaskan kamu, karena titik tertinggi mencintai adalah mengkhiklaskannya. Terima kasih sudah menjadi harapku yang semu dan menjadi kisah ku yang pajang, kita berteman." Ucapku seraya menahan air mata. Aku harus kuat jangan nangis masih ada kebahagiaan lain di luar sana menanti aku.

"Teman" Kata Aldi meneteskan air mata. "Jadi kamu yang nangis, sudah ah aku ada mata kuliah lagi nanti pukul 13.00 WIB, nanti aku bantu jual makanan itu ya tenang saja kita kan teman harus saling membantu. Sampai jumpa." Ucapku seraya meninggalkan Aldi, aku tidak kuat ingin menangis tapi aku harus kuat, aku teringat akan mimpiku semalam ternyata Seseorang yang kamu cintai bisa menusuk kamu dari depan saat dia tidak mengininkan kamu dan rasa sakit itu harus aku terima sebagai hadiah darinya dan cara menghilangkannya dengan Berhenti berharap karena aku juga butuh kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun