Mohon tunggu...
Suci Mulyani
Suci Mulyani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Universitas Siber Asia

Penulis novel digital.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hello Counselor, Reality Show Korea Selatan, Benarkah Mengusung Konsep Theory Uses and Gratification?

22 November 2021   10:32 Diperbarui: 22 November 2021   10:51 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah partisipan mengirimkan surat untuk MC Hello Counselor, dan MC tersebut membacakan surat secara langsung di depan audience, maka akan terlihat reaksi spontan audience terhadap masalah yang disuguhkan. Terlebih, saat partisipan muncul dan berada bersama MC, menceritakan keluh kesah dihadapan media juga audience secara langsung. Apabila partisipan itu memiliki masalah dengan orang terkait, maka orang yang bersangkutan akan ikut mengungkapkan asumsinya mengenai masalah yang di angkat ke media. Dengan cara itulah audience akan memutuskan apa yang harus dilakukan partisipan, lalu seberapa pelik masalah yang di laluinya.

Keaktifan audience dalam program tersebut merupakan sebuah bentuk implementasi audience terhadap teori Uses and gratification yang mana, Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (bahasa Inggris: Uses and Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media.

Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain.

Dengan mengaitkan konsep program reality show Hello Counselor dengan teori Uses and gratification, penulis menyimpulkan bahwa beberapa orang terkait baik itu partisipan yang membagi masalahnya, maupun audience yang berempati dan membantu mengatasi masalah tersebut, maka individu-individu tersebut adalah bagian dari khalayak aktif dan memiliki karakteristik Heterogen (masyarakat sosial yang berasal dari berbagai lapisan sosial, Pendidikan serta aneka macam budaya dan agama), Anonim (Audience di acara tersebut kebanyakan tidak mengenal satu sama lain/sesama audience sendiri) dan bersifat Unbond (tidak terikat satu sama lain) maka khalayak aktif dalam program ini adalah bentuk pembuktian secara langsung bahwa mereka tidak ingin diatur oleh media. Informasi yang dapat, yang mereka bagikan, atau mereka terima akan mengacu pada tindakan audience tersebut. 

Audience tergolong cermat karena bisa memilah, memilih, dan menentukan media apa yang akan mereka pakai, informasi apa yang ingin mereka akses dan menekankan bahwa mereka lebih selektif dalam menerima pesan serta memilih media.

Suci Mulyani - Universitas Cyber Asia - Prodi Komunikasi

200501072060

KM03

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun