Mohon tunggu...
Suci Marenza
Suci Marenza Mohon Tunggu... Lainnya - Profesi sebagai pelajar

Hobi memasak, berenang, badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

An Irreplaceable Friend

29 Oktober 2023   08:25 Diperbarui: 29 Oktober 2023   08:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

An Irreplaceable Friend

Di sebuah kota terdapat 3 anak kecil yang bersahabat. Rumah mereka tidak terlalu jauh sehingga mereka sering bermain bersama. Mereka selalu berangkat mengaji bersama, bermain bersama dan pergi ke sekolah bersama.

Ketiga anak itu bernama Kia,Riri dan Cici. Hampir setiap hari mereka bermain bersama apalagi pada saat hari libur mereka main tidak tau waktu

Ketika ingin memasuki Sd Cici memberi tau kepada sahabat nya  bahwa ia akan pindah kota karna pekerjaan orang tua nya di pindahkan awal nya Cici tidak rela untuk meninggalkan sahabat nya tetapi mau tidak mau ia harus ikut bersama orang tua nya.

"Cici jangan lupa kan kami ya " begitu kata sahabat sahabat Cici. " Kia sama rara jan lupain cici juga ya" begitu balasan dari Cici. Cici pun pergi meninggalkan sahabatnya.

di kota baru itu Cici menemukan teman teman baru tetapi ia masih menganggap bahwa Kia dan Riri lah teman terbaiknya.

 Setelah 6 tahun berjalan Cici tidak pernah kembali ke kota itu. Pada saat ingin memasuki SMP Cici ingin sekolah di kota dimana Cici kecil. Cici kembali ke kota itu banyak hal yang berubah dari kota itu.

Rumah Kia dan Riri masih berdekatan dengan rumah Cici.

 Pada saat Cici sampai ke rumah lamanya ia melihat Kia yang sedang bermain raket, Cici ingin sekali menyapa nya saat itu tetapi Cici takut salah orang karena ia takut kia melupakan nya.

 tanpa Cici sangka kia lah yang menyapa nya lebih dulu kami berpelukan sudah lama rasanya tidak berpelukan dengan kia.
 Setelah berbincang cukup lama,Cici tersadar bahwa kami hanya berdua tidak ada Riri.

 Cici pun bertanya kepada kia " Riri kemana kenapa rumah nya hanya sepi" tanya Cici kepada kia." Aku tidak tau semenjak kamu pergi kami jarang bermain rara lebih sering di rumah ia tidak di bolehkan lagi bermain di luar"

 Setelah lama berbincang dengan Kia di luar tidak lama kemudian datanglah sebuah mobil dan dari mobil itu keluarlah Riri. Cici yang melihat rara langsung lari menghampiri rara dan kami melepas rindu kami dengan berpelukan.

Pada hari itu pun malam nya kami menginap di rumah Kia bersama sama. Kami bercerita panjang lebar dan Cici dan Kia bertanya kepada Riri kenapa ia tidak boleh bermain seperti dulu lagi.

 Riri pun menangis ternyata selama ini ia dituntut nilai oleh orang tua nya bahkan untuk masuk SMP ini ia tidak di bolehkan sekolah di tempat yang   Riri mau.

Cici dan Kia memeluk Riri bersama sama kami merasakan kesedihan yang dialami Riri kami tidak tau harus memberikan saran apa tetapi kami bisa menjadi pendengar yang baik untuk Riri.

Ternyata Riri sekarang sekolah di luar kota saat Riri ingin pergi kami menyemangati Riri untuk jangan bersedih di sekolah baru nya.

 Kami meyakini pada Riri bahwa ia akan mendapatkan teman yang baik di sana. Saat libur semester Riri selalu pulang ke kota kami dan kami selalu bermain.

Riri  selalu bercerita bagaimana sekolah nya disan dan kami senang mendengarkan Riri menemukan kebahagiaan disana.

Dan  saat  SMA  kami bersekolah di tempat yang sama jadi kami mengulang  apa yang kami lakukan waktu kami kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun