Setelah lama berbincang dengan Kia di luar tidak lama kemudian datanglah sebuah mobil dan dari mobil itu keluarlah Riri. Cici yang melihat rara langsung lari menghampiri rara dan kami melepas rindu kami dengan berpelukan.
Pada hari itu pun malam nya kami menginap di rumah Kia bersama sama. Kami bercerita panjang lebar dan Cici dan Kia bertanya kepada Riri kenapa ia tidak boleh bermain seperti dulu lagi.
 Riri pun menangis ternyata selama ini ia dituntut nilai oleh orang tua nya bahkan untuk masuk SMP ini ia tidak di bolehkan sekolah di tempat yang  Riri mau.
Cici dan Kia memeluk Riri bersama sama kami merasakan kesedihan yang dialami Riri kami tidak tau harus memberikan saran apa tetapi kami bisa menjadi pendengar yang baik untuk Riri.
Ternyata Riri sekarang sekolah di luar kota saat Riri ingin pergi kami menyemangati Riri untuk jangan bersedih di sekolah baru nya.
 Kami meyakini pada Riri bahwa ia akan mendapatkan teman yang baik di sana. Saat libur semester Riri selalu pulang ke kota kami dan kami selalu bermain.
Riri  selalu bercerita bagaimana sekolah nya disan dan kami senang mendengarkan Riri menemukan kebahagiaan disana.
Dan  saat  SMA  kami bersekolah di tempat yang sama jadi kami mengulang  apa yang kami lakukan waktu kami kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H