Mohon tunggu...
Suci LailaMaqfiroh
Suci LailaMaqfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sistem Moneter Internasional dan Perkembangannya

5 April 2023   01:59 Diperbarui: 5 April 2023   02:00 4482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam membangun perekonomian bangsanya, sebuah negara perlu melakukan aktivitas ekonomi seperti perdagangan antar negara guna menunjang kebutuhan negara tersebut. Dengan adanya aktivitas ekonomi antar negara ini, maka terbentuklah sistem ekonomi internasional. Sistem ekonomi internasional memungkinkan negara-negara untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan lebih efisien dan teratur.

Ketika negara-negara di dunia melakukan aktivitas ekonomi seperti perdagangan, maka tentu saja akan terjadi transaksi di dalamnya. Transaksi yang dilakukan oleh negara-negara ini, dilakukan dengan alat pembayaran yaitu uang. Namun karena setiap negara memiliki mata uang yang berbeda, maka terdapat istilah nilai tukar atau kurs mata uang. Kurs mata uang merupakan perbandingan harga atau nilai mata uang suatu negara yang diukur dalam satuan mata uang negara lain. Untuk mengatur kestabilan nilai tukar tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem. Sistem tersebut dinamakan Sistem Moneter Internasional.

Sistem Moneter Internasional merupakan sebuah sistem yang berupa struktur, instrument, institusi serta perjanjian yang mengatur dan menentukan besaran nilai tukar mata uang atau biasa disebut dengan kurs mata uang yang tentunya berlaku bagi semua negara di dunia. Tidak hanya itu, sistem moneter internasional juga mengatur tentang penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional serta neraca pembayaran.

Sistem moneter internasional dibentuk guna menyeimbangkan pembayaran antar negara, mengontrol dan mencegah terjadinya ketidakseimbangan pembayaran internasional. Sistem moneter internasional dengan diawasi oleh institusi terkait berupaya untuk membangun kepatuhan terhadap kebijakan, aturan, standar, dan konvensi dalam sektor keuangan. Dimana tujuan menyeluruh dari adanya sistem ini adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan moneter internasional.

Seiring dengan perkembangan waktu, sistem moneter internasional juga mengalami perkembangan. Perkembangan ini disebabkan oleh adanya ketidakstabilan ekonomi yang terjadi dari masa ke masa. Dimana ketidakstabilan tersebut mengharuskan sistem moneter internasional untuk ikut menyesuaikan dengan bagaimana keadaan pada masa itu.

Perkembangan Sistem Moneter Internasional

Perkembangan sistem moneter internasional terbagi menjadi beberapa era yaitu:

  • Sistem Standar Emas 1870-1914

Sistem ini mengacu pada sistem moneter dimana penggunaan mata uang masih belum maksimal. Dalam sistem ini, alat pembayaran yang sah adalah emas murni. Selain digunakan sebagai alat pembayaran, emas juga digunakan sebagai satuan dasar nilai uang dan juga sebagai alat perbandingan nilai berbagai mata uang. Sistem ini mulai muncul di Inggris pada tahun 1870. Pada tahun tersebut, pemerintah Inggris menentukan nilai poundsterling dengan emas. Diikuti dengan adanya perkembangan industri di Inggris dan perdagangan dunia pada abad ke-19 memperkuat kepercayaan negara-negara di dunia terhadap emas. Hal ini lah yang menyebabkan negara-negara di dunia menerapkan sistem standar emas sejak tahun 1870. Sistem ini berhasil diterapkan di berbagai negara di dunia karena didukung oleh kestabilan perdagangan internasional selama periode tersebut.

  • Periode Perang Dunia (1914-1945)

Perang Dunia I menjadi tanda bahwa penggunaan sistem standar emas telah berakhir. Pada periode ini, negara-negara eropa mengalami inflasi dan juga ketidakstabilan politik yang kemudian menebabkan kekacauan dalam sistem moneter internasional. Kemudian yang terjadi adalah menurunnya kepercayaan masyarakat dunia akan nilai poundsterling yang masih dikaitkan dengan emas sehingga lama kelamaan posisi poundsterling semakin melemah.

Upaya untuk mengembalikaan kejayaan sistem standar emas dilakukan dalam periode ini, namun hal ini juga gagal dilakukan pada tahun 1991 pada saat Depresi Besar terjadi. Pada periode ini, Eropa masih ingin mempertahankan nilai kurs tetap namun kemudian gagal karena setiap negara di belahan dunia berlomba untuk menetapkan sistem yang baru untuk mengatasi kekacauan yang ada di negara mereka masing-masing.

  • Zaman Bretton Woods

Sistem Bretton Woods merupakan sebuah sistem yang lahir dari konferensi di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tahun 1944. Sistem ini terbentuk sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah ekonomi politik dan pembangunan negara. Melalui konferensi ini terbentuklah perjanjian yang menghasilkan dua badan ekonomi internasional yaitu The International Bank (Bank Dunia) yang memiliki tujuan utama untuk membantu negara-negara eropa yang rusak sebab adanya perang untuk membangun kembali perekonomian dan negaranya. Yang kemudian berubah fungsi menjadi sumber pembiayaan bagi negara-negara anggota yang melakukan pembangunan ekonomi.

Perjanjian ini juga menghasilkan badan Dana Moneter Internasional (DMI) yang memiliki fungsi untuk membentuk dasar yang kuat dalam hal pengaturan pembayaran internasional, sebagai tempat negara anggota untuk melakukan kerjasama di bidang pembayaran internasional dan juga untuk mengatasi masalah neraca pembayaran internasional dan mendistribusikan cadangan internasional.

  • Sistem Semenjak 1973

Sejak tahun 1973, sistem moneter internasional bertransfomasi dan terjadi perubahan dalam hal nilai tukar. Nilai tukar yang awalnya adalah emas berubah menjadi dollar Amerika. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya spekulasi pasar bahwa sistem kurs tetap kurang layak untuk diterapkan. Pada periode tahun ini, sistem moneter internasional menggunakan dua sistem kurs, yaitu:

a. Sistem Kurs Tetap: Merupakan sistem dimana kurs ditetapkan oleh pemerintah. Pemerintah menjadi pihak berwenang yang dapat menentukan besaran nilai tukar mata uang. Namun, meskipun kurs ditetapkan oleh pemerintah kurs akan tetap mengalami perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh adanya perubahan atas permintaan dan penawaran. Jika terjadi kelebihan permintaan, maka pemerintah harus menjual persediaan mata uang. Dan jika terjadi kelebihan penawaran maka pemerintah akan membeli jumlah kelebihan penawaran tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.

b. Sistem Kurs Mengambang Bebas: Dalam sistem ini, kurs bebas bergerak baik naik maupun turun tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Kurs akan bergerak sesuai dengan kekuatan atas permintaan dan penawaran. Selain itu, dalam sistem ini kurs dipengaruhi oleh inflasi, dan juga pertumbuhan ekonomi.

REFERENSI

Wardhana, Aditya. (2022). SISTEM MONETER INTERNASIONAL.

Endang Rostiana, S. E. (2020). Ekonomi Moneter Internasional. CV Cendekia Press.

Ronaldo, E., & WAHYUNISSA, D. ANALISIS PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN KRISIS MONETER DI INDONESIA.

Rangkuty, Dewi & Mesra, Mesra. (2022). EKONOMI MONETER INTERNASIONAL.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun