Umbar Janji dan Menyalahkan Pemerintahan Jokowi?
Saat turun ke masyarakat dalam ajang TDJ, SBY sudah banyak mengumbar janji, akan menyampaikan keluh kesah masyarakat lewat parlemen dan berharap kadernya di DPR mampu mendorong pemerintah untuk merubah kebijakan sesuai dengan keluhan masyarakat. Hal itu ia sampaikan berulang kali saat menerima curahan hati masyarakat yang ditemuinya.
Dalam salah satu kesempatan bertemu dengan para guru honorer dan bidan di Jawa Barat, SBY menerima keluhan soal lambannya pemerintah yang tidak segera memberi kejelasan status kepegawaian guru honorer. Pewakilan guru honorer minta SBY dapat membantu menyuarakan harapan guru honorer. Di hadapan SBY, perwakilan guru tersebut sempat menyinggung soal pembebasan tanah yang lebih dipikirkan daripada pembebasan buta huruf. Artinya pembangunan infrastruktutr lebih diperhatikan oleh Pemerintah Jokowi.
Sebagai mantan presiden yang juga Ketua Umum PD pastinya tahu persis arah kebijakan pemerintah sekarang, SBY malah terkesan mengompori keluhan warga, tidak malah memberikan penjelasan yang bisa diterima perwakilan guru honorer tersebut. Â Bahkan SBY mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi. Seperti yang dilansir dari detik.com, saat mendapat keluhan senada, SBY kemudian menjawab, "Infrastruktur penting tapi lebih penting manusianya. Guru dari dulu kita tingkatkan terus kesejahterannya. Kita beri pengangkatan dengan jumlah besar seharusnya lanjut. Kalau payung hukum pemerintah yang buat, kalau PP bisa diperbaiki."
Menurut saya, SBY yang mestinya bisa menjelaskan arah kebijakan pemerintah sekarang, mengapa malah memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur.  SBY tahu persis  bahwa program pembangunan Pemerintah Indonesia di awal pemerintahannya masih difokuskan pada pembangunan di sektor infrastruktur, yaitu fokus  infrastruktur untuk pertanian, irigasi, bendungan, dan infrastruktur jalan raya dan tol.
Mestinya SBY menjelaskan hal tersebut, kenapa justru pemerintah sekarang yang fokus membangun Indonesia Timur dan bukan pemerintahan yang dipimpinnya dahulu.
Ia  paham sekali bahwa pemerintah menilai bahwa infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah.  Seperti yang telah dijelaskan pemerintah, infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.
Kenapa SBY justru terkesan menyalahkan kebijakan pemerintah Jokowi? Alangkah lebih bijak jika SBY justru memberikan penjelasan arah kebijakan pemerintah dan memberikan solusi dan penyadaran agar perwakilan guru honorer tidak selalu menyalahkan pemerintah.
Kira-kira Apa Lagi yang akan SBY Lakukan?
Rasanya sampai menghabiskan waktu 13 hari ke depan, ia akan terus mendengarkan curahan hati masyarakat. Tetapi sebenarnya ia memberikan kritik bagi kebijakan Jokowi. Â
Kalau mau fair mestinya ia juga mengangkat kegagalan pemerintahannya yang sudah 10 tahun berjalan terkait kebijakan yang belum selesai. Misalnya masalah guru honorer sudah menjadi masalah sejak pemerintahannya, masalah infrastuktur sejumlah  proyek pembangunan besar di tanah air yang mangkrak, dan sejumlah persoalan lainnya.