Tak ada barang yang terbuang percuma, semua bisa dimanfaatkan dan diubah menjadi uang. Kalimat penuh makna itu keluar dari mulut, sebut saja Pak Kar. Seorang laki-laki berumur 60-an tahun yang memanfaatkan masa pensiunnya untuk terus berkarya. Ia memilih berwirausaha setelah purna dari pekerjaannya sebagai salah satu karyawan sebuah perusahaan di Jakarta. Cara cerdas dilakukan setelah melihat peluang pasar yang terbuka lebar. Sepulangnya dari merantau di Jakarta, ia memilih tinggal di rumahnya di Colomadu, Kartosuro, Kab Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Meskipun ia bisa pensiun menjelang masa tuanya, tetapi toh ia memilih untuk terus memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja dan disesuaikan dengan kemampuannya. Ia bekerja lama di bidang perbengkelan, tangannya biasa terampil mengotak-atik mesin dan memegang barang-barang kecil yang njlimet dan butuh ketelatenan.
Setelah melihat peluang pasar yang belum tergarap, ia memutuskan untuk membuat mainan orang-orangan/boneka (model komik Jepang) Jepang yang mengunakan beragam baju khas samurai dengan segala tetek-bengek senjata andalan. Ya, tokoh-tokoh Jepang menjadikannya inspirasi karena melihat belum banyak yang menjualnya.
Dengan bahan-bahan sederhana yang mudah dicari dan harganya murah, ia mengumpulkan kain perca yang biasanya sudah dibuang oleh pemilik konvensi, membeli bahan-bahan seperti seng tipis, kawat, sumpit, benang jahit untuk melengkapi kebutuhannya membuat boneka samurai.
Foto. Dok. Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H