Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Self Love merupakan Kunci Menjaga Diri Tetap Bahagia di Tempat Kerja

23 Januari 2025   17:46 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menetapkan skala prioritas

Setelah kita analisis kapasitas kita untuk menerima beban baru maka kita dapat menganlisis tingkat urgensi dari tugas tersebut. Identifikasi yang kita lakukan  agar pekerjaan yang penting dapat dilaksanakan terlebih dahulu tanpa mengesampingkan yang lain sehingga target terwujud dengan apik.

Memberikan  waktu untuk diri sendiri

        Terkadang jika kita menuruti pekerjaan tak ada habisnya. Selalu ada saja hal baru yang belum kita selesaikan. Belum lagi ada yang baru sebelum yang lama terselesaikan. Hal ini bila tidak disikapi dan dimanajemen secara apik tentu menimbulkan beban baru. Memang semua akan mudah apabila kita sering menerima tantangan tersebut. Tapi terkadang pikirkan apa saja risiko yang ditimbulkan. Jangan sampai kita melakukan refleksi diri atau menerima umpan balik dari orang lain kita termasuk pekerja yang tak memandang waktu dan sibuk penyelesaian sehingga lupa terhadap kesehatan diri dan keluarga.

          Hal tersebut perlu dianalisis dengan memberikan waktu untuk diri sendiri seperti menikmati hal-hal yang kita sukai. Sebab, terkadang membuat kita bahagia tidaklah sulit. Dengan menyenangi apa yang kita sukai sudah membuat bahagia dan tumbuh semangat baru seperti menulis, membaca, menikmati indah senja, atau menonton film yang kita sukai, memasak, dan sebagainya.

Mempraktikkan self Compassion

Kita mengenal diri kita dengan baik. Terkadang ekspektasi yang kita berikan kepada hasil sesuai dengan kerja keras yang diberikan. Tak khayal harapan untuk memperoleh hasil optimal adalah suatu yang diinginkan. Namun, terkadang hal tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada sungguh di luar dugaan. Dari sini, kita mulai menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Harusnya seperti itu dan bukan seperti ini. Hal tersebut sebaiknya dihindari dan lebih baik kita melakukan refleksi dan evaluasi secara menyeluruh untuk memperoleh pelajaran agar perbaikan pekerjaan berikutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

Melakukan komunikasi kebutuhan dengan atasan

Jika kita merasa tugas tambahan tak mampu kita jalankan. Tak ada salah kita melakukan komunikasi dengan atasan dan menyampaikan segala keluhan. Hal tersebut akan membuat sedikit beban berkurang dengan didelegasikan dengan rekan kerja lain. Apalagi pembagian kinerja sebaiknya merata agar tidak fokus pada beberapa orang. Agar rekan lainnya ikut belajar dan regenerasi atau adaptif terhadap peluang yang ada dan bukan hanya sebagai penonton atau pemberi umpan balik semata.

Jika kita telah menerapkan self love tentu akan berdampak pada kesejahteraan dan kebahagiaan diri. Tak hanya itu ada manfaat yang bisa kita rasakan terhadap pekerjaan yakni kita bisa lebih konsentrasi dan kreatif dalam menyelesaikan tugas, kitab isa membangun hubungan kerja lebih harmonis dengan rekan kerja dan atasan, serta menunjukkan ketahanan dalam menghadapi tantangan.

Itulah pentingnya kita menyediakan waktu untuk diri kita. Pengalaman yang ada kita jadikan suatu pelajaran yang berharga. Di sisi kita berhasil tapi di sisi lain ada harus yang kita korbankan. Untuk itu, perlu keseimbangan kita memilih dan memilah mana yang bisa kita ambil agar tingkat dampak yang ditimbulkan tidaklah besar. Kita bukan seperti robot yang bisa digunakan tanpa batas waktu. Diri kita juga perlu perhatian kita sendiri agar membuka jalan untuk pertumbuhan yang bermakna dalam karier dan hubungan dengan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun