Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ibu, Cinta yang Selalu Ada Meski Jarak Memisahkan

21 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hari ibu ((Dok. Shutterstock/PR Image Factory), diunduh melalui https://www.kompas.com/

Ibu, Cinta yang Selalu Ada Meski Jarak Memisahkan

          Betapa beruntungnya bila kita tinggal berdekatan dengan orang tua. Apalagi kedua orang tua masih lengkap dan sehat. Di saat itulah kita  bisa memberikan segenap perhatian sebagai bakti sebagai anak. Namun sebaliknya, saat hidup memilih berjauhan karena pekerjaan tentu ada yang kurang lengkap sebagai bentuk pengabdian hanya komunikasi menjadi jembatan penghubung yang mendekatkan. Ada satu hal yang masih tetap tak dapat digantikan dari sosoknya yakni cintanya seorang ibu. Meski jarak seolah menjadi pemisah, ibu tetap hadir di setiap langkah dan terasa nyata melalui setiap doa yang dilangitkan agar anaknya mendapat keberkahan hidup.

          Kasih sayang ibu tanpa mengenal batas dan waktu. Meski terpisah jarak, ibu selalu menemukan cara untuk menunjukkan cintanya. Tanpa kita sadari kadang kita lupa karena kesibukan sementara ibu melalui panggilan telepon selalu menanyakan kabar kita dengan penuh kehangatan. Pesan melalui obrolan singkat menjadi motivasi untuk menyambut harapan masa depan dan bahkan ada paket sederhana yang dikirimkan seolah beliau memastikan bahwa keberadaan membuat kita tak merasa sendiri.

          Cintanya dapat melampaui waktu. Untuk itu ingatlah perjuangannya sewaktu selama dalam kandungan penuh perjuangan dan bahkan jawanya sekalipun dikorbankan demi buah hatinya. Belum selesai sampai disitu, ibu merawat kita dengan penuh kesabaran apalagi saat kita sakit dan memerlukan pengorbanan waktu tidur berkurang demi memastikan kasih sayang dan perhatiannya cukup. Kenangan itu seakan tak membuat kita lupa dan bahkan kita merasakan saat kita telah berumah tangga.

          Untuk itu, doa menjadi jembatan kasih yang menghubungkan meskipun orang tua kita telah tiada atau masih sehat. Dengan doa, setidaknya kita memohonkan keperlindungan dan keberkahan ibu dan ayah seperti hal yang sama yang beliau lakukan kepada kita di setiap sujudnya dan harapannya.

          Saat kita menjadi seorang ibu tentu kita lebih banyak memaknai makna perjuangan dari dedikasi seorang ibu yang mengajarkan makna ketulusan tanpa pamrih. Dengan memberikan segalanya tanpa mengharap balasan. Kasih sayang inilah yang dapat dijadikan panutan untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk keluarga kecil kita. Meskipun jarak yang memisahkan beliau hadir dengan menunjukkan cinta sejatinya tanpa memerlukan kehadiran fisik yang penuh bermakna.

          Oleh karena itu, Ketika hidup yang memisahkan dengan ibu, penting bagi kita agar tetap menjaga hubungan minimal kita luangkan waktu yang dimiliki untuk menghubungi dengan mengirim kabar atau bertanya kabar meskipun itu sekadar menyapa. Hal kecil yang kita lakukan sangat bermakna bagi ibu dan hal itu tak pernah diucapkan. Jika ada rezeki kita bisa agendakan untuk berkunjung dan menghabiskan waktu bersama. Kehadiran singkat kita merupakan hadiah terindah bagi ibu yang menggantikan kerinduan yang selama ini dipendamnya.

          Jika orang tua telah tiada maka jangan lupa untuk mendoakan keduanya agar mendapatkan tempat terbaiknya di sisi-Nya sebagai kado istimewa yang tak bisa kita berikan selama masih hidup. Apalagi doa anak saleh merupakan doa yang luar biasa untuk orang tua kita dalam istirahat panjangnya.

Ibu

Ibu engkau pelita yang tak pernah padam
Cahayamu sebagai kompas aku melangkah
Menuntun langkah kecil
Agar tak terjatuh  di jalan kehidupan
Meski lelah mendera tanpa permisi
Kau tetap teguh seperti karang di terjang badai

Tanganmu kasar tapi penuh kasih
Di matamu ada pelukan kasih tanpa suara
Tersirat melalui suara lembut yang meneduhkan kalbu
Tegas ketika arah perlu dibenahi
Hingga aku mengerti makna berdiri tegap
Kala badai menyapa agar tak goyah

Ibu, kau sebagai penompang
Sebagai tempat kembali saat dunia terasa hanpa
Tiada mampu yang meggantikan hangatnya dekapanmu
Betapa besar kasih yang kau berikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun