Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diammu Emas

17 Desember 2024   21:56 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Diammu Emas

Saat mulut memilih diam
Dalam diam yang kau pilih sebagai bahasa
Hati bicara dalam gelap
Kau ukir makna tanpa banyak kata
Tak ada keluh tak ada tanya
Hanya senyap bercerita
Membiarkan gelombang berbicara

Tak perlu suara meretas ruang
Diammu menggema, memberi keteduhan dan ketenangan
Kau ajarkan bijak dengan diam
Meninggakan jejak tanpa bising
Tak semua kebenaran perlu pekik
Kadang diam lebih tajam dari teriak

Saat dunia ramai berpacu suara
Diammu merupakan emas bercahaya
Mengalahkan ribut yang tak berarti
Bukan lemah, bukan lari
Namun empati untuk mengerti

Aku belajar dari heningmu
Bukan karna rasa takut atau kalah
Sebab tak semua perlu dijawab
Kau tahu kapan bicara berharga
Untuk menghadirkan kekuataan
Lahirnya kebijaksanaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun