Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menciptakan Budaya Positif yang Melekat dalam Diri Murid, Bukan Hanya Dibiasakan

1 Desember 2024   22:44 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:54 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Persiapan gotong royong membersihkan kelas, sumber dokumen pribadi kelas X-5 Smaga 2024/Foto: Dok. pribadi

Sekolah memiliki peran yang signifikan terhadap pengembangan karakter, salah sah satunya melalui penerapan budaya positif. 

Pengembangan karakter dinilai baik tidak hanya sekadar mengejar prestasi akademik tapi bagaimana sekolah mewujudkan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter dan kepribadian murid. 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh sekolah yakni membuat program unggulan melalui pembiasaan agar dampaknya dapat dirasakan oleh murid, orang tua, dan tentu masyarakat. 

Oleh karena itu, suasana di sekolah perlu mendukung perkembangan murid secara holistik tidak hanya intelektual tapi juga emosional dan sosial.

Budaya positif yang diterapkan di sekolah meliputi nilai-nilai, norma, dan perilaku positif yang diterapkan oleh warga sekolah. Budaya positif ini merupakan suatu penghargaan atas keberagaman yang terjadi untuk saling menghormati, tanggung jawab, kerja sama, nilai kejujuran, semangat belajar, dan lainnya. 

Budaya positif memiliki dampak tidak hanya menciptakan lingkungan nyaman tapi bagaimana pihak sekolah berupaya mendorong mruid berkembang menjadi seorang individu yang berkarakter unggul.

Budaya positif yang diterapkan di sekolah bukan sekadar aturan atau sebuah rutinitas bahkan lebih dari itu yakni membentuk perilaku dan karakter yang tertanam dalam diri murid tersebut. 

Melalui proses pendidikan, pembiasaan menjadi cara atau langkah awal dalam mengenalkan perilaku baik. Sehingga budaya positif ini benar-benar melekat di hati murid. 

Jika perlu, murid memahami nilai-nilai yang mendasari agar mereka melakukannya bukan sekadar mengugurkan kewajiban semata tapi kesadaran dan keinginan yang tulus. 

Apalabila hal tersebut dimiliki maka budaya positif tersebut agar menjadi kebiasaan tidak hanya di sekolah tapi dalam kehidupan sehari-hari karena murid tahu tujuan dan manfaat dari penerapan budaya positif tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun