Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tegas Tanpa Kasar, Menegur Murid dengan Cara yang Baik dan Berkesan

4 November 2024   21:28 Diperbarui: 10 November 2024   10:21 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Interaksi guru dan murid. (Dokumentasi Pribadi)

Biasanya saya gunakan dalam kelas yang kondisi kelas kurang bersahabat. Saat kita marah tak perlu kita luapkan kekesalan pada murid. Tapi bagaimana saya mengemas dalam kata-kata sindiran dengan inotasi tegas dan contoh kontekstualitas. 

Murid yang sudah terbiasa dengan kita melalui curah pendapat terbuka akan tahu bahwa kita sedang tidak suka sehingga murid lebih responsif terhadap sindiran tersebut yang tanpa menyebutkan nama. Hindari pemilihan kata seolah kita mengintimidasi, tapi menggali mengapa murid berbuat seperti itu? Apakah mereka lelah, jenuh, ada masalah, dan sebagainya?

Konsentrasi pada perilakunya, bukan pada kepribadiannya

Saat kita memberikan teguran fokus kita adalah perilakunya bukan pribadinya misalnya "Perilakumu ibu tidak suka karena mengganggu teman-teman sekelas" dengan begitu, kita menjelaskan spesifik kesalahannya dan mengapa melakukannya? 

Di sinilah kita menggali lebih dalam alasan di balik itu. Kita tak perlu menghakimi murid apakah yang disampaikan itu benar atau salah. Tapi bagaimana kita tanamkan kepercayaan bahwa dia patut diberikan kesempatan untuk berubah.

Mengajak berdiskusi dan berikan ruang untuk memahami diri

Setelah kita fokus pada perilakunya maka langkah selanjutnya saya mengajak diskusi dan memberikan ruang untuk menyampaikan alasannya dan niatnya untuk memperbaiki diri. Kita bisa menggunakan berbagai kalimat pemantik agar murid memahami diri jika hal tersebut terjadi pada dirinya. Hal tersebut membuat murid berpikir bahwa dampak itu yang bisa dirasakan.

Berikan pilihan untuk memperbaiki perilaku

Saat kita berdiskusi dan memberikan ruang untuk memahami diri maka di saat itu kita berikan pilihan untuk murid menyelesaikan sendiri perilakunya. Jika mereka tak mampu memberikan solusi maka kita membantu memberikan solusi dengan memberikan pilihan cara bertanggung jawab atas perilakunya. Dengan begitu, kesempatan itu akan membuat murid merasa dihargai dan sadar bahwa tiap perilaku yang dilakukan mengandung konsekuensi.

Hindari menegur di depan umum

Untuk melampiaskan kekesalan kita tak harus kita luapkan di depan kelas. Tapi kita ajak di ruang tertutup untuk menyampaikan rasa yang ada di hati. Terkadang saya senang menyampaikan secara langsung daripada memendamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun