Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Harapan Tak Terpenuhi, Belajar Memahami Keterbatasan Manusia

19 September 2024   21:49 Diperbarui: 19 September 2024   21:50 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kekecewaan menghampiri, di saat itulah kita belajar mengalihkan sebuah harapan yang kita letakkan di pundak orang lain menuju ke kita sendiri. Hal ini tak berarti kita menjadi egois dan seolah menutup diri pada orang lain tapi kita bisa belajar lebih mandiri secara emosional. Tak hanya itu, kita bisa belajar mengembangkan kekuatan dan kapasitas diri untuk mengurangi ketergantungan pada orang lain. Dengan begitu, kita bisa belajar bahwa kebahagiaan itu kita yang ciptakan dari hal kecil sekalipun tanpa harus datang dari orang lain.

Melepaskan dan memaafkan

Saat harapan tak sesuai keinginan, maka cara yang baik adalah memaafkan. Hal ini sebuah cara yang bijak untuk melepaskan perasaan yang membelenggu di jiwa. Memaafkan bukan berarti kita melupakan segala kenangan buruk yang ada di hati tapi bagaimana upaya kita melepaskan segaala beban yang ada di benak yang menganggu fokus kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanafkan kita memberikan ruang pada diri sendiri untuk membebaskan dari rasa sakit dan menuntun kita bangkit secara perlahan untuk maju dari keterpurukan.

Berharaplah kepada Tuhan

Kita sadari bahwa menaruh harapan pada manusia mempunyai keterbatasan. Manusia bisa mengecewakan kita saat situasi berubah di luar kendali sehingga seringkali harapan tidak terpenuhi. Untuk itu, tempat yang paling tepat tidak pernah mengecewakan dan mengerti harapan kita adalah Tuhan. 

Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Kadang kita berprsangka kurang baik mengenai doa kita yang belum dikabulkan tapi bukan karena Tuhan ingin mengecewakan. Namun Tuhan tahu keseluruhan gambar yang tidak kita ketahui. 

Tuhan mengetahu segala sesuatu yang terbaik untuk kita di waktu yang tepat. Untuk itu, berharap kepada Sang Pemberi Kehidupan merupakan sumber harapan tak terbatas dan juga menghadirkan kedamaian di hati. Kita menyakini bahwa Tuhan tidak akan pernah mengecewakan dan bahkan ada kejutan indah di waktu yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun