Berjalan Kaki Menuju Kelas: Solusi Sehat, Bebas Stres, dan Dekat dengan Murid
Â
Setiap profesi memiliki tantangannya masing-masing. Tantangan itu yang terkadang membuat hidup lebih bermakna. Apa pun yang kita jalani dengan hati, maka akan kembali ke hati pula. Apalagi memiliki jam mengajar cukup banyak dengan ditambah menjadi fasilitator P5 menjadikan setiap hari padat merayap. Belum lagi letak geografis sekolah yang tidak rata alias menanjak naik tangga tentu menimbulkan lelah sendiri. Belum lagi tugas tambahan seolah meminta perhatian yang sama.
     Itulah tantangan sendiri, apalagi sebagai guru mesti menjadi teladan tidak hanya piawai dalam menyampaikan suatu materi pelajaran tapi dalam hal sikap dan perilaku yang tampak setiap harinya. Tak dapat dipungkiri rutinitas yang dijalani kadang mengundang rasa bosan ditambah perpindahan kelas yang jauh kadang dianggap sebagai kegiatan yang membosankan dan melelahkan.
     Namun, kita bisa mengkaji lebih dalam mengenai kegiatan kita sehari-hari. Kegiatan perpindahan kelas yang jauh merupakan kegiatan sederhaana tapi mempunyai manfaat luar biasa mulai dari kita kebugaran fisik, mengurangi stres, dan sekaligus mempererat hubungan guru dan murid yang kebetulan bertemu di koridor depan kelas. Selain itu, sambil menikmati perjalanan, kita bisa memperbaiki mood kita yang kurang baik dengan saling menerapkan 5 S kepada murid, sehingga mood baik kita akan kembali di saat keadaan lelah menyapa. Apalagi murid yang diajar berdomisili memiliki jarak dari sekolah sangat jauh, rasanya tak elok bila karena posisinya kelasnya jauh, kita enggan memberikan perhatian pengajaran pada kelas tertentu.
Solusi Sehat dan Sederhana untuk Kebugaran Fisik
Tanpa kita sadari, berjalan kaki merupakan cara sederhana melakukan olahraga ringan yang mudah dilakukan setiap saat. Apalagi mendapati kelas yang jauh, merupakan anugerah yang patut kita syukuri. Dengan pergantian jam  menuju kelas yang jauh secara tak langsung ikut serta menjaga tubuh tetap sehat. Kegiatan fisik yang  yang kita gerakkan dapat membantu menguatkan otot, menjaga kesehatan jantung, dan sirkulasi darah. Dengan berjalan kaki saat  pergantian kelas yang letak geografis tak mendukung, maka sejatinya memberikan pelajaran gaya hidup aktif kepada muridnya.
     Tak hanya itu, jika kita berjalan kaki saat pergantian kelas maka kita mengondisikan diri secara teratur  yang dapat meningkatkan energi dan daya tahan tubuh. Bagi kita seorang guru yang menikmati rutinitas sehari-hari mengajar berjam-jam, maka dengan berjalan kaki antara kelas yang satu dengan yang lainnya meskipun jauh dapat menjadi momen yang meregangkan tubuh sehingga menjadi sehat.
Mengurangi stres dan mengembalikan mood
Tak dipungkiri terkadang stres menghampiri guru di saat rutinitas pekerjaannya. Dengan berjalan kaki tak hanya sehat secara fisik juga dapat berdampak positif pada kesehatan psikis. Berjalan menelusuri lorong sekolah menjadi momen sejenak meredakan ketegangan di kepala. Saat langkah kaki dari kelas menuju kelas lainnya, kita bisa menikmati suasna sekitar, menghirup hempusan udaran segar, dan menikmati setiap alunan kaki yang dapat membantu  menurunkan hormon stres seperti kortisol. Hal ini dapat membantu mengembalikan suasana hati baik kembali.
     Tak hanya itu, melalui jalan kaki dapat menghadirkan ketenangan dan kesempatan menjernihkan pikiran setelah menyelesaikan kelas penuh tantangan. Dengan mengembalikan mood baik maka guru dapat menghadapi tantangan berikutnya dengan pikiran yang segar dan hati yang rileks. Dengan begitu, akan lebih tenang dan konsentrasi menciptakan suasana belajar lebih baik di kelas sehingga guru dapat menghadapi murid dengan lebih sabar dan penuh perhatian.
    Â
Mendekatkan hubungan dengan murid
Saat menelusuri lorong menjadi momen interaksi dengan murid yang sedang lewat. Hal ini merekatkan hubungan antara guru dan murid. Momen yang hangat yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam membangun komunikasi dengan santai di luar pembelajaran. Dengan saling menyapa maka murid merasa nyaman dan mendorong murid terbuka untuk berbagi cerita yang dapat memahami segala masalah dan kebutuhannya dengan baik. Hal ini akan berdampak pada suasana di kelas tentunya.
     Selain itu, guru dapat kesempatan berbicara  secara ringan, mendengarkan sejenak, dan memberikan dukungan emosional  atau sekadar menanyakan kabarnya hari itu. Hal itu dapat menguatkan hubungan lebih dekat dengan murid yang membuat suasana belajar di kelas menjadi harmonis dan sekaligus membantu menciptakan lingkungan lebih inklusif dan menyenangkan di sekolah.
Meminimalisasi kebosanan dan kejenuhan pekerjaan
Dapat dipungkiri terkadang dengan rutinitas harian yang padat merayap berdampak pada rasa jenuh dan bosan yang datang menyapa. Dengan berjalan kaki menuju pergantian kelas maka sedikit menjadi obat mengusir rasa itu. Dengan berjalan kaki, dapat merasakan susasna yang berbeda dan menjauhkan diri dari hal yang monoton. Hal ini karena ritme langkah, perubahan pemandangan, dan interaksi dengan murid yang dilalui di sepanjang koridor menjadi sumber energi baru yang membantu memulihkan pikiran guru lebih segar dan rileks sehingga siap mengajar di kelas lainnya dengan penuh semangat.
     Selain itu, dengan berjalan kaki dapat menikmati suasana baru dan menjadi momen refleksi atau relaksasi yang membuat guru terhubung dengan ruang sekitanya. Guru dapat mengamati berupa taman sekolah, pohon yang rindang, suara kicauan burung, desiran angin, dan mengamati interasi murid yang dapat melepaskan kejenuhan dan kebosanan sehingga mendorong tumbuhnya motivasi dalam menjalani rutinitas mengajar.
     Meskipun kelas yang jauh bisa dilalui dengan kendaraan jika ada akses jalan. Jika kondisi tubuh sehat rasanya nyaman menikmati suasana yang ada. Hal ini secara tak langsung mengajarkan nilai kebaikan kepada murid bahwa berjalan kaki bukan hanya melangkah untuk berpindah tempat tapi cara sederhana menjaga kesehatan dan menikmati setiap momen kecil dalam mewujidkan hidup sehat. Sebab, dari hal kecilah, sehat itu terwujud.
