Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterampilan Sosial dan Emosional sebagai Pondasi Guru untuk Mengelola Kelas dengan Baik

3 September 2024   22:25 Diperbarui: 3 September 2024   22:26 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengelola tingkat stres

Setiap orang yang hidup pasti punya masalah yang dihadapi sehingga mengakibatkan stres. Untuk itu,  pentingnya mengelola stres dengan bijak. Dalam mengelola stres diperlukan keterampilan sosial dan emosional yang membantu mengenali ciri stres dan menemukan solusi dalam mengatasinya. Dengan begitu, keseimbangan emosional dapat terjaga. Guru tetap terjaga keseimbangan emosinya sehingga tetap tenang dan konsentrasi pada situasi yang menantang yang berdampak pada pengelolaan kelas yang lebih baik dan memberikan keteladanan dalam mengontrol emosi dan memanajemen tingkat stres.

 

Menciptalkan lingkungan belajar yang mendukung

Keadaan kelas yang kondusif dan penataan kelas yang mendukung merupakan salah satu sarana yang membuat situasi nyaman saat belajar. Apalagi didukung dengan keterampilan sosial dan emosional yang mampu menghadirkan suasana belajar yang mendukung setiap murid dihargai, didengarkan, dan diperhatikan. Dengan begitu, membantu murid lebih terlibat dan memotivasi diri untuk belajar dan berdampak.

 

Menguatkan hubungan dengan murid

Peranan guru tidak sekadar mengajar tapi bagaimana menjalin hubungan antara guru dan murid dapat tercipta dengan baik. Apabila guru telah memiliki empati dengan murid dalam memahami persepktif lebih maka terbangun hubungan untuk saling percaya. Tingkat kepercayaan ini akan menyebabkan murid lebih patuh dan taat pada kesepakatan di kelas dan terbuka dalam menerima bimbingan dari guru.

Untuk dapat mengaplikasikan keterampilan sosial dan emosional diperlukan pendekatan dalam pengelolaan kelas yang berdampak pada kenyamanan saat belajar yakni

  • Guru dapat mengajarkan keterampilan sosial dan emosional secara jelas yang melibatkan murid dalam pembelajaran sehingga murid dapat mengelola emosinya melalui diskusi, kegiatan kelompok, atau permainan peran.
  • Guru dapat membangun komunikasi terbuka yang mendorong dialog terbuka dengan murid. Hal ini mengakibatkan murid di kelas merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaan yang dialami tanpa takut dihakimi.
  • Memberikan keteladanan dengan menunjukkan empati, mengelola tingkat stres dengan baik, dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik tanpa ada yang tersakiti.
  • Guru dapat menerapkan pendekatan didiplin yang berfokus pada solusi atas masalah yang dihadapi.

sumber refleksi dari modul 2.2 guru penggerak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun