Lalu apa itu keterampilan sosial dan emosional? Keterampilan sosial dan emosional meliputi kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi baik emosi diri sendiri maupun orang lain. Tak hanya itu, keterampilan ini melibatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain secara efektif, membangun hubungan yang baik, dan membuat keputusan secara bertanggung jawab.Â
Dengan memiliki keterampilan sosial dan emosional  ini sangat penting bagi seorang guru dalam membantu mencuptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik murid di kelas.
Setiap guru menginginkan dapat mengelola kelas dengan baik sehingga dapat membangun hubungan yang positif. Hal ini memudahkan setiap orang di kelas dapat berinteraksi dengan leluasa secara efektif dalam mengatasi segala masalah dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan alasan tersebut yang melatarbelakangi penerapan keterampilan sosial dan emosional penting diterapkan dalam pengelolaan kelas?
Â
Meminimalisasi masalah di kelas
Keunikan karakter dalam sekelas yang beragam dapat memicu timbulnya masalah. Apalagi penguatan keyakinan kelas yang menebalkan laku belumlah maksimal. Hal ini patut kita hindari dengan pendekatan yang tepat. Pendekatan yang tepat akan merekatkan sebuah hubungan melalui pendekatan atau langkah-langkah konkret sebagai preventif dalam meminimalisasi segala potensi masalah. Keterampilan sosial dan emosional dapat dapat menumbuhkan rasa empati dan sabar pada diri guru dalam menenangkan situasi dalam mendorong murid menyelesaikan setiap masalah melalui cara yang baik.
Â
Meningkatkan disiplin positif
   Untuk membantu menerapkan disiplin positif di kelas diperlukan kesepakatan dan prosedur kesepakatan yang tepat sehingga semua murid diharapkan mampu menerapkan segala aturan kesepakatan dengan baik tanpa adanya paksaan namun atas dasar kesadaran diri yang kuat demi penguatan karakter murid. Hal ini tentu menghindari penerapan hukuman atas pelanggaran kesepakatan. Tapi bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru untuk terampil dalam segi sosial dan emosional sehingga menggunakan pendekatan disiplin positif yang sesuai.
  Selain itu, guru perlu paham mengenai disiplin positif bukan berarti kita memberikan konsekuensi yang logis  atas kesalahan yang dilakukan tapi bagaimana guru mengajarkan perilaku yang diinginkan. Melalui konsentrasi dalam penguatan positif dan pemberian umpan balik secara berkesinambungan diharapkan dapat membantu membentuk perulaku murid secara efektif tanpa meninggalkan rasa dendam atau sakit hati.
Â