Budidaya Lele sebagai Solusi Pemenuhan Protein Keluarga, Cara Efektif Cegah Stunting Sejak Dini
     Isu stunting masih menjadi pembicaraan hangat dinas terkait sehingga masalah ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah untuk menekan jumlah stunting. Kondisi stunting ini dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi penting seperti protein yang tentu berdampak pada pertumbuhan anak pada masa 1000 hari pertama kehidupannya. Akibat stunting ini mengakibatkan tinggi badan kurang sesuai dengan usianya sehingga perlu pencegahan lebih dini untuk memastikan anak memperoleh asupan gizi seperti protein yang cukup.
     Untuk mencegah stunting juga tak ribet dan efektif sekaligus untuk mengisi waktu luang di rumah yakni dengan memanfaatkan sisa lahan yang ada untuk budidaya lele. Cara ini cukup praktis dan ekonomis serta sekaligus untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga bila sewaktu-waktu diperlukan tinggal ambil dan manfaatkan. Praktis, bukan?
     Mengapa ikan lele yang menjadi salah satu ikan tawar yang patut dibudidayakan? Ikan satu ini memang tidak ribet dalam pemeliharaannya dan bisa dijadikan sarana aquaponik bersama tanaman sayur lainnya. Kotoran dari ikan lele dapat dijadikan nutrisi bagi tumbuhan atau tanaman sayur. Tak hanya itu, ikan lele selain dibudidayakan dan dimanfaatkan sendiri juga berpeluang digemari oleh masyarakat luas. Rasanya yang lezat dan mudah cara pengolahannya serta memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehaan tubuh salah satunya untuk pencegahan stunting.
     Pada umumnya, stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan. Namun, biasanya berakar pada kekurangan gizi yang kronis yang diakibatkan oleh kekurangan gizi pada masa kehamilan, asupan nutrisi kurang memadai, pola asuh pada anak yang kurang tepat terkait pemberian ASI dan MPASI, infeksi dan penyakit berulang, akses mendapatkan layanan kesehatan terbatas, dan kondisi ekonomi keluarga. Faktor itulah yang menjadi perhatian agar pencegahan dapat dilakukan di awal kehamilan sehingga saat anak tumbuh besar bisa sesuai harapan. Untuk itulah perlu pemenuhan gizi di antaranya melalui ikan lele.
     Menurut informasi dari halodoc.com, kandungan nutrisi dalam 100 gram daging ikan lele mengandung kalori sebanyak 105, lemak 2,9 gram, protein 18 gram, sodium 50 miligram, vitamin B12 121%, selenium 26%, fosfor 24%, thiamine 15%, potasium 19%, kolestrol 24%, asam lemak omega -3:237 miligram, dan asam lemak omega-6:337 miligram. Wow, nutrisinya mantap selain rendah kalori dan sodium, ternyata ikan lele mengandung protein, lemak sehat, vitamin, dan juga mineral.
     Setelah menelusuri ternyata ikan lele juga mengandung protein. Protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh dalam membangun dan memperbaiki jaringan termasuk kulit, otot, dan organ tubuh lainnya. Tak hanya itu, protein juga penting bagi perkembangan otak yang merupakan salah satu area yang paling berdampak pada anak yang mengalami stunting. Dengan kekurangan protein setidaknya berdampak pada pertumbuhan anak terhambat, perkembangan mental yang terganggu, dan mengakibatkan sistem kekebalan menjadi lemah.
     Dengan mempelajari kandungan gizi pada lele menjadi bahan rujukan untuk dimasukkan ke dalam menu pola makan keluarga, kebutuhan protein selama kehamilan, dan masa pertumbuhan anak tercukupi. Sehingga pada gilirannya dapat mencegah stunting dan perkembangan anak diharapkan normal pada umumnya. Dengan begitu, melalui budidaya sendiri diharapkan mampu mencukupi kebutuhan protein hewani, dengan kandungan asam amino esensial yang lengkap apalagi bisa sambil dijual tentu banyak hal yang didapatkan.
     Nah, nutrisi yang ada pada lele patut dijadikan rekomendasi untuk pemenuhan gizi keluarga sehingga tak heran banyak orang yang memanfaatlan lahan di rumah mereka untuk memulai menyalurkan hobi. Apalagi budidaya lele di rumah juga tak perlu lahan yang cukup luas atau biaya yang besar sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja asal ada kemauan, insyallah ada kemudahan didapatnya. Nah, berikut ini langkah-langkah sederhana jika kita ingin memulai budidaya lele di rumah sebagai sumber protein keluarga.
Siapkan lahan
Jika kita ingin membuat kolam ikan lele dari bahan sederhana seperti drum bekas, terpal, atau bak semen. Ukuran kolam bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki di rumah namun idealnya sebuah kolam mempunyai kedalaman 1-1,5 meter. Selain itu, kita pastikan kolam yang dibuat terdapat saluran pembuangan air guna memudahkan saat pergantian air secara berkala.
Siapkan bibit lele
Meskipun budidaya lele hanya menyalurkan hobi dan sekaligus untuk pemenuhan kebutuhan protein, perlu kita pilih bibit lele yang berkualitas dan sehat. Kita bisa mengenali bibit lele yang baik di antaranya warnanya cerah, geraknya lincah, dan tidak terdapat luka di badannya. Kita bisa mendapatkan bibit lele pada toko ikan atau para peternak yang sudah berhasil melakukan budidaya ikan lele.
Pemberian pakan
Setelah kolam dan bibit ikan lele disebar maka tak lupa kita siapkan pakannya agar pertumbuhan ikan lele optimal. Lele termasuk jenis ikan yang mudah dalam pemberian pakan. Kita bisa berikan pakan pelet yang tersedia di pasar atau bisa kita manfaarkan nasi sisa atau sayuran di rumah. Berikan pakan pada ikan lele secukupnya bisa di pagi hari dan sore hari.
Pengelolaan air
Mutu air sangat penting dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan ikan lele. Untuk itu, kita pastikan air yang ada di kolam selalu bersih dan bebas dari zat kimia yang berbahaya. Kita bisa melakukan pergantian secara rutin setiap 2 sampai 3 minggu sekali atau kita bisa mengamati kondisi air yang sudah mulai keruh.
Perawatan dan pemantauan
Di waktu longgar kita kita bisa melakukan pemantauan kondisi lele terutama pertumbuhan dan kesehatannya. Jika di kolam terdapat ikan lele yang sedang sakit atau mati maka segera dipisahkan dari kolam guna mencegah penularan penyakit. Kita dapat menambahkan probiotik ke dalam air kolam guna membantu memulihkan kesehatannya.
Masa panen
Pada masa 2 sampai 3 bulan biasanya ikan lele dapat dipanen. Hal ini tergantung ukuran dan kebutuhan. Saat dipanen kita bisa  memastikan ukuran ikan lele ideal supaya nilai gizinya maksimal. Jika hasil panen berlebih kita bisa memasarkan secara online melalui sosial media atau bekerja sama dengan para penjual ikan guna memasarkan ikan lele.
    Â
Dengan budidaya ikan lele di rumah, kita telah menerapkan strategis praktis yang dapat dilakukan dalam memenuhi kebutuhan protein keluarga, terutama anak-anak yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup guna membantu tumbuh dan kembangnya. Dengan mengonsumsi protein secara rutin dari ikan lele dapat terpenuhi kebutuhan protein dengan baik yang setidaknya telah berusaha dalam pencegahan dari stunting.
Tak hanya itu, budidaya lele juga dapat berpeluang ekonomis bagi keluarga terutama sumber pendapatan tambahan keluarga. Dengan pemanfaatan lahan yang ada dan modal yang terjangkau serta perawatan ikan yang tidak ribet maka budidaya ikan lele di rumah dapat dijadikan peluang sekaligus jalan keluar yang baik dalam upaya meningkatkan pemenuhan gizi keluarga.
https://www.halodoc.com/artikel/ini-kandungan-nutrisi-dan-manfaat-ikan-lele-untuk-kesehatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H