Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Gawai sebagai Mainan Balita, Haruskah Kita Khawatir?

5 Agustus 2024   22:56 Diperbarui: 8 Agustus 2024   12:52 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI anak bermain gawai | PEXELS/JESSICA LEWIS 

Ketertarikan pada gawai secara berlebihan sebagai hiburan menjadi hal yang tak wajar. Hal ini akan menyebabkan anak menjadi kebiasaan yang sulit untuk dilepaskan dan bahkan akan berdampak pada perkembangan minat dan potensinya untuk bermain kreatif dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Jika anak diizinkan bermain gawai maka waktunya tidak boleh berlebihan. Cukup satu jam saja. Untuk itu, bagi kita orang tua perlu memperhatikan facktor-faktor yang patut dipertimbangkan saat mengizinkan buah hati berinteraksi dengan gawai yakni perhatikan kualitas kontennya. Pilihlah konten yang bermutu dan edukatif serta interatif yang membantu perkembangan anak misalnya penegnalan warna, bentuk, Bahasa, dan sebagainya.

Faktor yang kedua adalah batasi waktu penggunaan. Pembatasan waktu ini sebagai wujud kasih sayang pada anak. Kita bisa buat kesepakatan dengan anak dengan menumbuhkan keyakinan bahwa usai bermain gawai, waktu yang tepat bermain untuk perkembangan berdasarkan usianya. Untuk itu, dampingi  anak kita saat penggunaan gawai agar waktu yang dberikan sesuai harapan dan tak melebihi dari target yang ditentukan.

Lalu bagaimana cara kita agar anak kita aman dalam pengunaan gawai agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari

  • Batasi waktu penggunaan jangan sampai berlebihan.
  • Pilihlah konten yang edukatif dan sesuai perkembangan anak
  • Alihkan fokus anak pada kegiatan edukatif lainnya seperti mengajaknya bermain di luar atau berjalan-jalan, dan sebagainya
  • Pantau dan damping anak dengan sepenuh hati
  • Berikan keteladanan pada anak sehingga anak tidak meniru gaya kita yang kurang baik terutama dalam penggunaan gawai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun