Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyulap Lahan Kecil Jadi Ladang Cuan, Budidaya Kelengkeng yang Menguntungkan

4 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 5 Agustus 2024   08:02 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buah kelengkeng di pohon. (PIXABAY/LAM HUYNH VU) 

Pemupukan

Pemberian pupuk dilakukan sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 120:40:8:2:1 dengan porsi tanah : pupuk kandang/kompos : kapur : SP-36 : urea. Berikutnya pemberian pupuk pada tanaman kelengkeng

  • Setahun, pemupukan di areal sekitar tanaman dengan perbandingan 20kg pupuk kendang, 3kg kapur, 5kg TSP, 2kg urea.
  • Dua tahun, pemupukan kedua, porsi pupuk yang diberikan adalah 4kg kapur, 10kg TSP, dan 4kg urea perhektar.
  • Tahun ketiga dengan porsi 50kg pupuk kendang, 4kg kapur, 8kg TSP, dan 2kg urea.
  • Tahun keempat adalah 100kg pupuk kendang, 4kg kapur, 10 TSP, dan 10kg urea serta untuk tahun berikutnya disesuaikan kebutuhan tanaman.

Porsi pupuk inilah yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelengkeng. Sehingga di sini perlu mendapat perhatian serius. Apalagi pupuk kompos yang dipilih tidak panas dan cocok tanaman kelengkeng sehingga buah kelengkeng berbuah setiap tahunnya.

Pemangkasan

Melihat tanaman kelengkeng tumbuh rimbun merupakan kesuksesan. Namun tanaman kelengkeng perlu dipangkas agar pertumbuhannya tidak mempengaruh buahnya. Adapun jenis pemangkasan pada tanaman kelengkeng meliputi

  • Pemangkasan bentuk atau dikenal dengan training pruning. Pemangkasan ini dilakukan saat tanaman masih terbilang muda dan batang pokoknya baru tinggi sekitar 160-225cm. Pemangkasan ini dilakukan pada awal musim hujan pada batang pokok dengan ketinggian 150-175cm dari permukaan tanah. Sementara pada awal musim hujan selanjutnya ranting yang terpilih tadi dipangkas sampai tersisa 30-40cm atau 2/3 panjang ranting. Lakukan sebanyak 3kali pemangkasan. Untuk pemangkasan ketiga sisakan dua ranting untuk tumbuh.
  • Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada awal musim hujan. Pada dua minggu sebelum pemangkasan, dilakukan pemupukan guna mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Bagian yang dipangkas meliputi cabang-cabang air yang tumbuh liar, rusak atau sakit, tumbuh bersinggungan dengan cabang lain, tumbuh ke arah bawah, dan tumbuh membalik ke arah dalam.
  • Pemangkasan peremajaan dilakukan saat tanaman sudah tua. Hal ini dilakukan pemangkasan peremajaan saat awal musim hujan dan dua minggu sebelumnya dilakukan pemupukan. Lakukan pemangkasan peremajaan hanya sekali sebab dapat menurunkan hasil produksi buah.

Pengendalian hama dan penyakit

Ada beberapa hama yang dapat menyerang tanaman kelengkeng yaitu stink bug yang dapat merusak bunga pada masa awal bunga. Sementara kumbang dewasa berada di panikel bunga, buah muda, dan berkembang pada batang atas kelengkeng. Cara pengendaliannya dengan membuang telur dan menggunakan insektisida berbahan aktif azodrine.

Sementara hama lain yakni tungau erinosa, lalat buah, scales, penggerek buah, ulat pemakan daun, aphids, ulat pemakan bunga, mealy bug, elephant beetles, fruit piercing moth, dan tikus.

Selain itu, hama yang penting pada musim buah adalah kelelawar. Untuk mencegah serangan hewan tersebut sebaiknya buah diberongsong dengan anyaman dari bambu atau membuat jaring pengaman di atas tanaman. Namun metode tersebut memerlukan biaya yang mahal.

Selain hama, penyakit yang dapat ditemukan pada tanaman kelengkeng adalah akar putih, jamur upas, bercak daun, akar hitam, dan busuk akar.

Adapun pencegahannya yang terkena jamur dilakukan dengan memangkas ranting yang sakit dan melakukan penyemprotan dengan fungisida. Sementara untuk penyakit akar, cara pengendaliannya dengan mencabut tanaman yang sakit dan membakarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun