Apalagi ujian hidup tidak ada yang tahu, kapan orang tua sakit atau sehat. Sebagai bekal untuk mengatasi hal tersebut anak perlu dibiasakan untuk mencuci piring makannya sendiri, membersihkan kamarnya, memasak, dan sebagainya.Â
Dengan begitu, dianggapan anak tidak selalu mengandalkan orang lain. Anak akan mampu mengatasi masalahnya sendiri disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, saat ada masalah, anak tidak panik tapi ada berbagai cara yang bisa dilakukan.
Tanggung jawab
Dengan melibatkan anak dalam tugas rumah tangga dapat mengajarkan mengenai tanggung jawab. Anak akan belajar dan mempunyai peran penting dalam keluarga serta memberikan kontribusi.Â
Kegiatan sederhana yang dapat dilakukan mengenai kebersihan dan keteraturan ruang pribadinya misalnya tempat tidur. Dengan begitu, anak tidak selalu mengandalkan orang tuanya yang membereskan tapi membiasakan hal yang ada di depannya untuk diselesaikan.
Kerja sama
Dengan melibatkan mengerjakan pekerjaan ada ikatan saling memiliki satu sama lain. Ada perasaan tidak nyaman jika tidak ikut andil di dalamnya. Apalagi keluarga menyadari bahwa kebersamaan yang erat sangat penting dengan saling berbagi dan meringankan.Â
Prinsip itu bisa diterapkan pada anak saat ikut serta dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Sebab, pekerjaan rumah tangga memerlukan kolaborasi semua anggota keluarga tanpa terkecuali. Dengan melibatkan seluruh keluarga pekerjaan yang awalnya berat dikerjakan oleh seorang diri, kini menjadi ringan dan cepat selesai.
Disiplin
Tugas yang diberikan kepada anak yang berkaitan dengan kegiatan rumah tangga akan membantu menumbuhkan disiplin. Anak akan terbiasa memanajemen waktu hidupnya kapan bersenang-senang, belajar, membantu orang tua, dan sebagainya. Dengan belajar memanajemen waktu, anak akan belajar menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Anak akan belajar menghargai waktu yang ada. Sebab, waktu yang dimiliki berharga dan terasa sia-sia jika tidak dimanfaatkan secara bijak.
Menumbuhkan rasa percaya diri